Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all 1959 articles
Browse latest View live

Surabaya Raih International Socrates Award 2014 di London

$
0
0

Kota Surabaya kembali meraih penghargaan internasional. Kali ini, penghargaan yang diraih adalah International Socrates Award 2014 dari Europe Business Assembly (EBA) untuk kategori “City of the Future” (Kota Masa Depan) yang akan diserahkan pada 16 April 2014 di London, Inggris.

“Alhamdulillah kita dapet penghargaan Socrates Award kategori City of Future (kota masa depan). Itu kategori tertinggi dalam penghargaan setingkat kota,” kata Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sumringah.

“Saya sudah dapat konfirmasinya. Penilaian kategori ini berdasarkan semua aspek,” ungkap Risma di Surabaya (13/4).

EBA adalah perusahaan independen berbasis di Inggris yang memberi perhatian terhadap pengembangan ekonomi, sosial, dan budaya. Sebagai organisasi non pemerintah, EBA mempromosikan transformasi ekonomi praktis, pendidikan, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan.

Kategori “City of the Future” tersebut merupakan pengharggan tertinggi yang bisa disabet peraih penghargaan setingkat kota. Selain menerima penghargaan, wali kota juga diberi kehormatan untuk menyampaikan paparan dalam forum yang dihelat EBA itu.

“Saya nanti akan memaparkan secara lengkap tentang Kota Surabaya, termasuk mengenai konstruksi. Mereka ingin tahu bahwa Surabaya kota yang proses pembangunannya bergerak di segala bidang,” ujar Risma.

EBA memandang berbagai permasalahan di Surabaya ditangani secara komprehensif. Indikatornya, intensitas banjir berkurang, kualitas udara membaik, sosial-pendidikan juga lebih baik, dan penanganan sosial dilakukan secara manusiawi.

“Selain itu, karena link up Surabaya dengan kota-kota lain di luar negeri dan kota-kota lain di Indonesia terjalin baik, jadi itu yang kita dianggap terbaik,” tegas wanita kelahiran Kediri, 20 November ini.

Atas keberhasilan Surabaya meraih penghargaan internasional, Risma berharap capaian ini dapat melecut motivasi warga kota untuk berani bersaing di kancah global.

“Kalau sudah begini, warga Surabaya harus bisa mengambil keuntungan. Artinya, kita sudah diakui dunia selanjutnya tinggal komitmen kerja keras yang dibutuhkan agar bisa berhasil,” kata wali kota yang sudah mengantarkan Surabaya meraih lebih dari 50 penghargaan level nasional maupun internasional.

Sumber: regional.kompas.com, beritajatim.com (13/4/2014)



Tontowi/Liliyana Pertahankan Gelar di Singapore Open 2014

$
0
0

tontowi lilyana di indonesiaproud wordpress comPasangan ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir berhasil mempertahankan gelar di Singapore Open setelah mengalahkan sesama wakil Indonesia Riky Widianto/Richi Puspita Dili, dengan skor 21-15, 22-20 pada Minggu 13 April 2014.

Tontowi/Liliyana yang menang pengalaman memang diunggulkan bisa memenangi laga ini. Namun, Riky/Richi tak menyerah. Tertinggal di awal, mereka sempat berbalik unggul 13-12.

“Bertemu teman sendiri kadang-kadang lebih sulit karena kita selalu ketemu saat latihan. Selain itu kita lebih terbebani sebagai unggulan pertama, sedangkan Riky/Richi bermain lepas,” kata Liliyana.

Tontowi/Liliyana segera berbenah dan kembali menguasai pertandingan. Juara Dunia ini akhirnya menyudahi game pertama dengan 21-15.

Game kedua masih dikuasai Tontowi/Liliyana, meski pertandingan berjalan ketat. Mereka sempat unggul 18-10, tetapi Riky/Richi mengejar hingga menyamakan posisi 20-20.

Kesalahan beruntun yang dilakukan Richi memberi dua poin kemenangan bagi Tontowi/Liliyana.

“Bersyukur kami bisa juara tetapi setelah ini banyak yang harus diperbaiki terutama sering melakukan kesalahan sendiri saat poin kritis,” kata Liliyana.

Kemenangan ini berarti gelar ketiga bagi Tontowi/Liliyana di Singapore Open setelah 2011 dan 2013.

Sumber: olahraga.kompas.com, bola.liputan6.com (13/4/2014)


Simon Santoso Juara Singapore Open Superseries 2014

$
0
0

simon santoso di indonesiaproud wordpress comTunggal putra Indonesia Simon Santoso akhirnya keluar sebagai juara Singapore Open Superseries 2014 usai mengalahkan pemain nomor satu dunia, Lee Chong Wei dengan skor 21-15, 21-10 di Indoor Stadium pada 13 April 2014.

Pertemuan Simon dan Lee jadi partai terakhir final Singapore Open. Simon yang turun di turnamen ini dari babak kualifikasi, bermain baik pada gim pertama. Unggul 11-8 pada jeda interval, mantan pemain pelatnas ini terus melaju dan memenangi gim pertama.

Gim kedua bahkan berjalan lebih mudah bagi Simon dengan unggul jauh 11-4 dan tak pernah terkejar hingga akhirnya memenangi pertandingan.

Ini adalah kemenangan kedua Simon atas Lee dari 11 kali bertemu. Kemenangan pertamanya didapat di Japan Open 2009.

“Saya sangat senang dan bangga karena sudah lama tidak mengalahkan Lee Chong Wei. Saya berharap prestasi saya lebih stabil di waktu ke depan,” tutur Simon.

“Saya minta Simon bermain safe. Tidak boleh buru-buru menyerang atau memaksa cepat mendapat poin. Tempo permainan juga tidak boleh lambat dan memperbanyak variasi pukulan,” ungkap Hendry Saputra, pelatih Simon.

Pujian untuk Simon juga datang dari sang lawan. “Saya cukup kaget dengan kebangkitan Simon. Ia tampil sangat percaya diri,” kata Lee.

Ditelepon SBY

Keberhasilan Simon mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. “Kita bersyukur Simon Santoso juara Singapore Open. Melalui TV saya menyaksikan pertandingan hingga selesai,” kata Presiden SBY melalui akun twitter @SBYudhoyono seperti dimuat dalam laman Setkab, Senin (14/4).

Menurut Kepala Negara, segera setelah mengalahkan Lee Chong Wei, ia sempat berbicara dengan Simon sebagai rasa bangga dan terima kasih kita semua. “Selamat para pahlawan,” ujar Kepala Negara.

Dengan kemenangan Simon, berarti Indonesia meraih dua gelar juara di turnamen Singapore Open Superseries 2014. Gelar lainnya dipersembahkan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dari nomor ganda campuran.

Sumber: olahraga.kompas.com (13/4/2014), solopos.com (14/4/2014)


Indonesia Raih AIM Investment Awards 2014 di Dubai

$
0
0

dubaiDalam “The 4th Annual Investment Meeting (AIM) 2014” yang diselenggarakan di Dubai pada 10 April lalu, pemerintah Uni Emirat Arab (UEA) memberikan penghargaan tahunan “AIM Investment Awards 2014” kepada Indonesia sebagai runner-up untuk wilayah Asia dan Pasifik. Penghargaan diberikan mengingat perkembangan kebijakan investasi di Indonesia mendorong adanya perbaikan iklim investasi.

AIM adalah forum sektor investasi yang diselenggarakan tiap tahunnya di Dubai oleh Pemerintah UEA dan dihadiri oleh ratusan partisipan, baik dari kalangan pejabat pemerintahan maupun para pelaku ekonomi dari berbagai negara untuk mempromosikan peluang investasi yang dimiliki oleh masing-masing negara.

Tema AIM 2014 adalah “Investment Partnership for Sustainable and Inclusive Growth in Frontier and Emerging Markets”. Tercatat sebanyak 320 exhibitor dari berbagai negara ikut mengambil bagian dari pelaksanaan kegiatan akbar AIM 2014.

Indonesia dinilai berhasil menarik investasi asing khususnya sebagai basis pengembangan industri otomotif nasional. Hadir dalam kegiatan AIM 2014 kali ini Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Mahendra Siregar, beserta delegasi.

Selama kegiatan AIM 2014, Mahendra menjadi panelis pada 3 sesi panel yang berbeda mengenai berbagai isu terkait investasi seperti situasi perekonomian Indonesia yang membaik, masalah perijinan investasi di Indonesia serta efek positif pelaksanaan demokrasi di Indonesia yang tercermin dari respon positif terhadap nilai tukar rupiah menjelang Pemilu Legislatif.

Beberapa tawaran yang menarik serta beberapa rencana investasi secara teknis dibahas setelah pertemuan AIM 2014.

Sumber: kemlu.go.id (​17/4/2014)


Vicko: Mahasiswa Pembuat Peluru Frangible Pertama di Asia

$
0
0

vicko di indonesiaproud wordpress comVicko Gentantyo Anugraha, mahasiswa Jurusan Teknik Material dan Metalurgi ITS yang memberanikan diri mengikutsertakan hasil riset tugas akhirnya berupa peluru frangible berhasil menjadi juara dalam lomba karya tulis bertemakan pertahanan nasional yang diadakan oleh TNI AD.

Vicko mengenalkan peluru frangible yang belum pernah diproduksi di Asia. Tak disangka, Vicko berhasil menyabet juara pertama dari 134 peserta yang berasal dari berbagai kalangan.

Bermula dari ajakan senior tiga tahun lalu untuk mengikuti Pekan Kreatifitas Mahasiswa (PKM), Vicko dikenalkan tentang peluru frangible yang memiliki berbagai keunggulan. Ia mengangkat riset tersebut dalam tugas akhirnya.

Di tengah Vicko melakukan riset, salah seorang temannya memberitahukan lomba yang diadakan TNI AD. “Kebetulan sekali saya sedang melakukan riset mengenai itu. Temanya pun mengenai sistem pertahanan nasional,” ujar Vicko.

Dalam pengerjaan peluru frangible, ia mengaku banyak dibantu oleh teman dalam tim riset tugas akhirnya, Paiman Joni. “Kami banyak berdiskusi dan terkadang mengerjakan bersama,” ujar Vicko. Selain itu, Vicko mendapat arahan dari dosen pembimbing risetnya, Dr Widyastuti SSi MSi yang telah terlebih dulu menekuni sistem pertahanan.

Vicko menjelaskan berbagai keunggulan peluru frangible, salah satunya adalah komposisi penyusun serbuk peluru. Jika biasanya timbal yang menjadi penyusunnya, Vicko menggantinya dengan tembaga. Pasalnya, timbal merupakan zat berbahaya jika sampai kontak langsung dengan manusia.

Menurut Vicko, peluru frangible lebih membahayakan daripada peluru biasa, tapi lebih aman. ”Sebab, peluru biasa akan menimbulkan back-splash ketika membentur benda keras dan membahayakan orang sekitar,” ujar Vicko.

Peluru biasa akan mempunyai 2 kemungkinan, kalau tidak back-splash, maka akan menembus tubuh. Sedangkan peluru frangible mampu hancur ketika mengenai permukaan keras atau mengenai tubuh, sehingga disinyalir akan lebih merusak ketika mengenai tubuh sasaran.

”Pelurunya akan mancep dan akan pecah dalam tubuh,” tambahnya. Karenanya, peluru frangible ini akan diaplikasikan dalam ruangan tertutup, misalnya evakuasi terorisme.

Dalam perlombaan itu sendiri, awalnya, Vicko tak mengetahui bahwa dirinya lolos menjadi 12 besar dari 134 peserta dengan kategori umum. Melalui info dari salah seorang temannya seminggu sebelum pengumpulan terakhir, ia baru mengetahuinya sehingga harus membuat produk jadi sesuai persyaratan lomba dalam waktu yang sebentar.

Merasa tidak sanggup, Vicko pun menghubungi pihak TNI AD bahwa Ia tidak siap mengikuti tahap selanjutnya. “Saya sudah pasrah kala itu. Hingga H-3 saya dihubungi pihak TNI AD bahwa saya harus mengikuti tahap selanjutnya di Jakarta 3 hari lagi,” ujar Vicko.

Tak ayal, dalam waktu yang singkat, Vicko hanya mampu membuat pellet peluru saja. Tak hanya itu, ketika akan melakukan presentasi, Vicko terjebak macet parah di Jakarta.

“Ketika saya datang, semua juri sudah bergegas pulang. Yang semula saya adalah kontestan pertama yang maju presentasi, akhirnya saya menjadi kontestan terakhir yang presentasi ketika itu,” kenang Vicko.

Namun, usahanya pun membuahkan hasil, Vicko menyabet juara pertama dalam ajang tersebut. Ia mengalahkan para kontestan lain yang lebih ahli. Para kontestan itu diantaranya mahasiswa S2, dosen, dan para ahli dalam bidang persenjataan.

Vicko pun berharap pemerintah dapat mengapresiasi karya-karya pemuda di Indonesia yang ia yakini sangat hebat. “Sayang sekali kalau tidak diapresiasi oleh negara sendiri. Kalau negara lain mengetahui kemampuan pemuda kita, pasti ditarik ke luar negeri,” ujar Vicko.

Diminati Pindad

Usai menjadi juara pertama dalam ajang yang berkaitan pertahanan dan keamanan nasional, hasil riset Vicko dilirik oleh perusahaan persenjataan milik Indonesia, PT Pindad (persero). Menurut Pindad, peluru yang sangat langka di Indonesia tersebut akan menjadi sesuatu yang baru dan unik dalam industri pertahanan dan keamanan di Indonesia. Perusahaan ini menjanjikan untuk mengadakan uji tembak dalam waktu dekat.

Usai uji tembak, PT Pindad mencanangkan untuk produksi masal, tetapi hanya untuk case yang spesial. “Masih ada bimbingan lanjutan dari TNI AD. Jika terjalin kontrak kerjasama, akan dilakukan dengan persetujuan dari TNI AD dahulu,” ujar Vicko.

Sumber: its.ac.id (13/4/2014)

 


Mahasiswa & Dosen Uncen Papua Raih 2 Best Paper Award di ICBES 2014, Thailand

$
0
0

logo uncen di indonesiaproud wordpress comUniversitas Cenderawasih (Uncen) Papua menorehkan prestasi membanggakan dalam kancah internasional lewat 6 mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi dan dosen Akuntansi yang berhasil meraih 2 penghargaan Best Paper Award di ajang International Conference on Business, Economics, and Social Sciences (ICBES) 2014 di Bangkok, Thailand pada 8-10 Januari lalu.

ICBES adalah konferensi internasional yang diikuti lebih dari 200 delegasi yang berasal dari 25 negara di berbagai belahan dunia,  Amerika Serikat, Iran, Lebanon, Saudi Arabia, UAE, India, Finlandia, China, Indonesia, Vietnam, Sudan, Maroko, Thailand, Inggris, Swiss, Prancis, Malaysia, Jepang, dan Sri Lanka.

Dari 7  hasil penelitian empiris yang dipersentasikan, paper karya Hariman Dahrifberjudul “Public Expenditures Efficiency in Rich Natural Resources Local Government: The Case of West Papua Province” dan Andika Rante  berjudul “Leadership Style, Decentralization, and Managerial Performance: Does Management Accounting System Mediate the Relationship?” berhasil memukau panitia dan peserta konferensi lainnya sehingga diganjar sebagai paper terbaik untuk masing-masing kategori, yaitu Ekonomi Pembangunan dan Akuntansi Manajemen.

Paper karya Hariman Dahrif (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN yang juga staf BPSDM Papua) dianggap memberikan kontribusi penting dalam mengukur efisiensi belanja publik pasca otonomi khusus (otsus) di Papua dan Papua Barat, sementara paper karya Andika Rante (dosen jurusan Akuntansi UNCEN) secara meyakinkan menunjukkan arti penting management accounting system sebagai variabel mediasi dalam meningkatkan kinerja SKPD (satuan kerja perangkat daerah) pemda yang ada di Provinsi Papua.

Ketujuh paper yang diajukan telah disetujui oleh President Academy for Global Business Advancement (AGBA), yaitu Prof. Dr. Zafar U. Ahmed dari AS untuk dipublikasikan dalam Special Edition of Journal for Global Business Advancement (JGBA) Volume 7 No. 3 (2014) dengan menugaskan Ari Warokka, PhD (Vice President AGBA for Indonesia) sebagai Guest Editor. Journal for Global Business Advancement adalah sebuah jurnal internasional yang prestisius karena terindeks dunia, yaitu SCOPUS.

Paper-paper lainnya yang dipresentasikan dalam ICBES 2014 pun mendapat perhatian khusus dengan beragam pertanyaan, tanggapan, dan saran dari para peserta lain yang hadir di sesi Ekonomi Pembangunan.

Paper Nicolas Uttung Tike (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/staf ahli pembangunan Pemprov Papua) yang berjudul “Do Abundant Natural Resources Generate Social Welfare?” memancing pertanyaan delegasi dari Thailand yang tertarik meneliti hal yang sama.

Arschipus Kaize (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/Kadis Pengelolaan Teknologi dan Informasi Provinsi Papua) dengan paper berjudul “Does Spatial Aspect Matter to Reduce Regional Income Inequality? The Case of Special Autonomy Region Papua and West Papua Provinces” menjadi rujukan bagi beberapa peserta yang berasal dari negara-negara berkembang lainnya, seperti Vietnam, Sudan, dan Sri Lanka, dalam mengembangkan aspek spasial dalam implementasi kebijakan desentralisasi berbasis Otsus.

Sementara paper Ulmi Listyaningsih (Kabid Pariwisata dan Kebudayaan Pemprov Papua) yang berjudul “Budgetary Slack in Natural Resource-Rich Local Governments” mengundang tanggapan positif dari para peserta lainnya yang ingin mengetahui bagaimana kebijakan Pemprov Papua Barat mengelola anggaran pendapatan dan belanja daerah.

Hal yang sama juga dialami oleh Suntono NP (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/staf BPS Provinsi Papua) dengan paper berjudul “Could Employment Be A Precondition For Poverty Alleviation?” yang didukung oleh para peserta yang berasal dari negara-negara berkembang tentang arti penting ketersediaan lapangan kerja sebagai salah satu prasyarat pengentasan kemiskinan.

Adapun paper Muhammad Ali (mahasiswa S3 Ilmu Ekonomi UNCEN/staf BPS Provinsi Papua) yang berjudul “The Relationship between Education and Income Inequality: Lessons from Indonesia” secara khusus telah ditanggapi oleh Prof. Dr. David McArthur (USA) yang melihat prioritas pembangunan Papua pada pengembangan SDM yang unggul adalah kunci keberhasilan yang wajib ditiru oleh negara-negara berkembang lainnya.

Sumber: dptik.papua.go.id (16/1/2014)


Andy A. Prahardika Raih Penghargaan di World Inventor Award Festival, Korsel

$
0
0

andy aulia prahardika di indonesiaproud wordpress comAndy Aulia Prahardika, mahasiswa Teknik Industri UGM lewat karyanya berupa alat sensor banjir atau genangan air pada landasan pacu bandara dalam mendukung sistem keselamatan penerbangan berhasil meraih penghargaan World Inventor Order of Merit, Traffic and Transportation Order of Merit dalam ajang World Inventor Award Festival yang diadakan oleh Korea Invention News (KINEWS) di Seoul Garden Hotel, Korea Selatan pada 14 Desember 2013 lalu yang diikuti lebih dari 350 kalangan akademisi dan industri dari 30 negara. 

Andy menuturkan, penelitian terhadap alat sensor deteksi banjir di landasan pacu pesawat terbang dilakukan selama 3 tahun di Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang.

Sebenarnya peneltian Andy sudah dilakukan sejak duduk di bangku siswa SMA. Kemudian setelah duduk di bangku kuliah ia kembali melanjutkan penelitian tersebut.

Adapun ketertarikannya dalam membuat sensor alat deteksi banjir di landasan pacu bancara di sebabkan karena dia menemukan berbagai permasalahan yang ditemukan di bandara saat tiba musim hujan.

“Air di landasan pacu bisa menjadi hal yang berbahaya bagi lalu lintas pesawat di bandara terutama pada proses pendaratan,” katanya.

Dalam penelitiannya yang berjudul Effective and Environment Friendly Runway Flood Sensor System, ia menghasilkan beberapa rekomendasi sistem early warning tentang keadaan landasan pacu bandara secara real time dan otomatis. Rekomendasi ini digunakan untuk mendukung sistem keselamatan penerbangan maupun keselamatan otoritas bandara.

“Sensor banjir ini akan bekerja ketika ada genangan air pada permukaan landasan pacu, bahkan sensor ini akan secara otomatis mengirimkan early warning bahwa permukaan landasan pacu telah tergenang oleh air pada ketinggian tertentu,” kata mahasiswa berumur 18 tahun ini.

Ia menjelaskan, sensor buatannya akan mengirim sinyal kepada petugas Air Traffic Control (ATC), apabila ada yang dapat membahayakan pesawat saat akan mendarat. Kemudian pihak ATC dapat secara langsung memberikan arahan kepada pihak pilot melalui media komunikasi mengenai keadaan landasan pacu.

“Dengan begitu, peringatan tersebut dapat mengurangi resiko kecelakaan pesawat yang diakibatkan adanya genangan air di permukaan landasan pacu,” katanya.

Namun tak hanya itu, early warning tidak dapat memecahkan masalah genangan air. Oleh karena itu, pada saat yang sama, sinyal dari sensor juga akan secara otomatis menyalakan water pump untuk mensterilkan permukaan landasan pacu dari genangan air.

Pendeteksi-Banjir-Bandara-Udara di indonesiaproud wordpress com

Andy mengungkapkan, bahwa sistem sensor yang dibuatnya fokus pada bagian landasan pacu tertentu, yaitu pada bagian touchdown zone. Hal itu karena pada bagian ini pesawat akan menyentuh landasan pacu pertama kali.

Menurutnya, pesawat yang mendarat pada landasan pacu yang terdapat genangan air bisa menyebabkan ban pesawat tergelincir sehingga bisa menyebabkan kecelakaan. Untuk itulah ia membuat alat sensor tersebut.

Sumber: kabarkampus.com (3/3/2014)


Siswa Indonesia Raih 6 Medali di Lomba Karya Ilmiah Internasional ICYS, Serbia

$
0
0

Tim Indonesia ICYS-21 di indonesiaproud wordpress com

Putra-putri remaja Indonesia kembali meraih prestasi membanggakan dalam ajang lomba presentasi karya ilmiah tingkat dunia, 21st International Conference for Young Scientists (ICYS) yang diselenggarakan pada 17-23 April 2014 di Belgrade, Serbia.

Dalam ICYS ke-21 ini, Indonesia berhasil memborong 2 medali emas (Matematika dan Ekologi), 2 medali perak (Ilmu Hayati dan Ekologi), 2 medali perunggu (Matematicska dan Ekologi), 1 penghargaan khusus (Ilmu Komputer) dan penghargaan poster ilmiah terbaik.

Bersaing dengan puluhan peserta dari 15 negara, Indonesia berhasil membuktikan bahwa track record untuk meraih medali emas setiap tahun sejak 2009, masih bisa dipertahankan. Bahkan tahun ini, karya ilmiah matematika dari Tim Indonesia berhasil mendapatkan medali emas. Bidang Matematika adalah bidang yang selama ini sulit ditembus perolehan emasnya oleh Indonesia.

Indonesia membawa satu tim terdiri dari 8 siswa SMP/SMA dengan delapan judul penelitian, didampingi satu team leader, Syailendra Harahap S.Si. dari Surya University.

Tim ini telah terpilih melalui Lomba Peneliti Belia (LPB) tingkat daerah yang para pemenangnya diseleksi kembali di tingkat nasional untuk menentukan anggota tim nasional ke ICYS serta lomba tingkat Asia Pacifik, APCYS.

Center for Young Scientists (CYS) Surya University pimpinan Monika Raharti S.Si berperan dalam melancarkan kerja sama penyelenggaraan setiap LPB daerah, serta bertanggung jawab atas seleksi tingkat nasional serta pembinaan lanjutan hingga lomba berlangsung.

Lomba karya ilmiah ini termasuk salah satu bentuk advokasi pendidikan berbasis penelitian yang dicanangkan Surya University, sebagai universitas berbasis penelitian pertama di Indonesia, di semua tingkatan pendidikan, sejak PAUD hingga tingkat pendidikan tinggi.

Dubes RI untuk Serbia beserta staf sangat aktif mendampingi tim sejak tiba hingga awarding ceremony sehingga Indonesia sekarang dikenal sebagai negara yang KBRI-nya selalu aktif dalam mendampingi Tim Indonesia di ICYS setiap tahun di berbagai negara.

Semoga putra putri Indonesia calon peneliti tingkat dunia ini tetap akan berkiprah dalam studi dan kariernya di masa depan.

Berikut rincian perolehan medali secara lengkap:

  • Harman Dewantoro (SMA Cita Hati Surabaya) meraih Emas untuk kategori Matematika dengan judul penelitian “Chaotic Bare-Bones Particle Swarm Optimization” 
  • Jocelyne Livia Kusuma (SMA Santa Laurensia, Tangerang) meraih  Emas & Best Poster untuk kategori Ekologi dengan penelitian  “Concentration effect of Papaya (Carica papaya) Stem Extract To Inhibit the Growth of Phytophthora infestans on Potato (Solanum tuberosum)”.
  • Josiah Christopher (SMA Cita Hati, Surabaya) meraih Perak untuk kategori Ilmu Hayati dengan penelitian “A Novel Antibacterial Agent from Eichhornia crassipes (Water Hyacinth).”
  • Jeff Bastian Wongso Wijaya (SMA Kristen Petra 1, Surabaya) meraih Perak untuk kategori Ekologi dengan penelitian “Scylla Serrata as Bioplastic.”
  • Wilbert Osmond (SMP Chandra Kusuma, Medan) meraih Perunggu untuk kategori Matematika dengan penelitian “Growing Trees in Padovan Sequence for the Enhancement of L-System Algorithm.”
  • Ni Luh Putu Lilis Sinta Setiawati (SMAN Bali Mandara, Singaraja) meraih Perunggu untuk kategori Ekologi dengan penelitian ” The Use of Neem (Azadiractha indica) Incense as a Mosquito Repellent.”
  • Gracesilia (SMP Kristen Petra 3, Surabaya) meraih Special Award untuk kategori Ilmu Komputer dengan penelitian “Learning Saron by Motion Gesture Technology.”

Sumber: Grace Natali, Surya University (23/4/2014)



Djwantoro Hardjito: Profesor Petra yang Ubah Lumpur Lapindo Jadi Beton Kualitas Tinggi

$
0
0

Djwantoro Hardjito di indonesiaproud wordpress comKetika mendengar kata lumpur Lapindo, yang terbetik dalam pikiran sebagian besar masyarakat adalah bencana yang menyengsarakan dan menjadi masalah besar masyarakat Sidoarjo.

Namun, lumpur Lapindo  ternyata menyimpan potensi besar yang bisa dikembangkan. Hal itu dibuktikan Prof Djwantoro Hardjito, guru besar Teknik Sipil Universitas Kristen Petra Surabaya yang berhasil meneliti lumpur ini menjadi beton berkualitas tinggi.

Di awal-awal bencana lumpur Lapindo telah banyak masyarakat yang mencoba memanfaatkannya menjadi batu bata atau genting. Semuanya tidak berhasil. Batu bata dan genteng yang dihasilkan mudah patah dan tidak tahan lama. Hal itu terjadi karena proses pengolahannya yang keliru.

Belajar dari hal itu, Djwantoro lebih dulu meneliti kandungan kimia lumpur. Ternyata dalam lumpur Lapindo mengandung SiO2, Al2O3, dan Fe2O3 yang dominan, totalnya lebih dari 85 persen. Dari sini, tekadnya untuk menjadikan lumpur lapindo sebagai bahan baku pembuat beton semakin kukuh.

Langkah pertama yang dilakukan adalah dengan membakar lumpur laiknya batu bata untuk mengubah struktur bahannya dan untuk melihat perubahan yang terjadi dideteksi dengan sinar X (X-Ray).

Setelah itu, gumpalan lumpur lalu dihaluskan agar mempengaruhi reaktivitas materialnya. Lalu digiling menjadi ukuran partikel hingga halus. Lumpur halus ini lalu dibakar dengan standar 600 derajat celcius selama empat jam, atau dibawah standar pembakaran semen yang mencapai 1.400 derajat celcius.

”Suhu 600 derajat celcius ini sudah cukup untuk mendapat reaktivitasnya,”kata wakil rektor Bidang Akademik UK Petra, Surabaya.

Semen halus hasil pembakaran inilah yang akan dipakai sebagai bahan baku beton. Ada dua langkah yang bisa dilakukan.

Pertama, mengganti sebagian semen dengan lumpur Lapindo. Jika biasanya setiap satu meter kubik beton membutuhkan 400 kg semen, kali ini bisa dikurangi separuhnya (50 persen) bahkan hingga 60 persen, diganti dengan lumpur lapindo yang sudah diaktivasi. Hal ini tentu saja bisa mengatasi permasalahan dunia saat ini yakni ketersediaan bahan baku semen yang mulai menipis.

Terkait kualitas, beton hasil pencampuran semen dan lumpur lapindo memiliki kualitas prima. Hasil penelitiannya, dengan penggantian 50 persen lumpur lapindo bisa menghasilkan kekuatan beton mencapai 50,80 mpa (mega pascal). Kekuatan ini didapat setelah beton berumur 28 hari.

Sementara jika penggantian 55 persen lumpur lapindo, kekuatannya menjadi 45,60 mpa dan penggantian 60 persen lumpur kekuatannya menjadi 45,20 mpa. Kekuatan beton ini jauh dari standar beton biasa, bahkan hampir menyamai beton petronas twin tower yang kekuatannya 60 mpa.

”Untuk bangunan rumah biasa tiga lantai, 25 mpa sudah cukup. Ini melebihi,” kata pria kelahiran Blora 10 Desember 1960  ini.

Selain mencampurkan lumpur dengan semen, bisa juga dilakukan dengan tanpa semen. Untuk cara kedua ini, peraih gelar doktor di Curtin University, Perth, Australia ini lebih dahulu mengaktifkan kandungan silikon dioksida dan alumunium dioksida dalam lumpur dengan larutan alkali (water glass). Tujuannya agar komposisinya menjadi reaktif sehingga bisa mengikat partikel lainnya.

Setelah itu, lumpur bisa dicampurkan dengan pasir atau bahkan kerikil tergantung dari komposisi yang dipilih. Setelah jadi beton cetakan, perlu dipanaskan lagi dengan suhu 60 derajat celcius. Beton tanpa semen yang dihasilkan ini kekuatannya bisa mencapai 50 mpa, sama dengan beton campuran semen dan lumpur lapindo.

”Kalau dibandingkan paving-paving yang banyak dipasaran ya lebih kuat ini karena paving umumnya hanya 10 mpa,” jelas pria yang pernah meraih Silver Medal untuk penelitian ”Artificial Rock with LUSI Mud” di forum International Innovation and Invention Expo, Macau, China 2012 ini.

Untuk mengasilkan karya fenomenal ini bukan tanpa kendala. Di tahun pertama semua percobaan yang dilakukan tidak menghasilkan karena komposisi dan cara pengolahan tidak tepat sehingga saat dites tekan langsung hancur seperti kerupuk. Baru di tahun kedua, dia mulai membuahkan hasil. Tetapi itupun masih ada kendala karena pihaknya tidak memiliki alat pembakaran yang memadai.

”Kami sempat nitip ke pabrik genteng Bambe dan pabrik genteng lain secara berpindah-pindah sebelum akhirnya kami buat tungku sendiri,” ujar penulis puluhan jurnal ilmiah internasional ini sambil tersenyum.

Diakuinya temuan ini memang sangat memungkinkan ditiru. Karena itu dia telah mendaftarkan hak paten internasional, terutama untuk kerikil buatan dari lumpur lapindo yang bisa dipakai sebagai pengganti batu atau media hidroponik tanaman hias.

Tak hanya lumpur lapindo, pria yang mengidolakan George Washington Carver ini juga membuat beton dari abu batubara yang diambil dari sisa pembakaran PLTA Paiton serta abu erupsi Gunung Kelud.

”Pada dasarnya material-material ini memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan, tinggal bagaimana kita mengolahnya saja,” tandas Djwantoro yang akan dinobatkan sebagai guru besar ke 9 UK Petra, Jumat 15 April 2014.

Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan UK Petra Timoticin Kwanda mengatakan gelar guru besar memang layak disandang Djwantoro. ”Saya jamin beliau ini profesor asli karena gelar in bisa didapatkan kalau tidak sebagai peneliti/pengajar,” tegasnya.

Sumber: tribunnews.com (22/4/2014)


UI Juara Kompetisi Arbitrase Internasional di Ceko, Hongaria, dan Austria

$
0
0

VIS moot di indonesiaproud wordpress comLima mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Indonesia (FHUI) mencetak prestasi gemilang dengan berhasil mengalahkan tim Harvard University serta meraih Honorable Mention of Frederic Eisemann Award dalam kompetisi Arbitrase Internasional Semu terbesar di dunia pada ajang the 21st Willem C Vis International Commercial Arbitration Moot (Vis Moot).

Kelima mahasiswa FHUI tersebut adalah Jeremiah Purba (angkatan 2010), Artika Nuswaningrum (2013), Asri Rahimi (2011), Kezia Minar Paladina (2012), dan Putri Meisita Kusuma (2010).

Kelima mahasiswa UI itu mampu menyisihkan 220 universitas di seluruh dunia, di antaranya Harvard University, Yale University, University Collage London, King’s College London, Leiden University dan University of Washington.

Mereka mewakili Indonesia dalam tiga ajang kompetisi Vis Moot dengan pencapaian juara 1 dalam The 6th Annual BBH Prague Vis Pre-Moot pada 4-6 April 2014 di Praha, Republik Ceko, dan juara 2 dalam The 4th Budapest (CEU) Vis Pre-Moot and Conference on International Commercial Law and Arbitration pada 7-9 April 2014 di Budapest, Hungaria, serta meraih Honorable Mention of Frederic Eisemann Award pada the 21st Willem C Vis International Commercial Arbutration Moot (Vis Moot) yang diselenggarakan pada 12-17 April 2014 di Wina, Austria.

Asri Rahimi, salah satu anggota tim FHUI juga berhasil memperoleh Honorable Mention of Martin Domke Award sebagai salah satu oralist terbaik.

Kepala Kantor Komunikasi UI Farida Haryoko mengatakan prestasi tersebut menjadi kebanggaan bagi UI dan Indonesia. ”Kerja keras tim UI yang telah berlatih selama enam bulan di bawah bimbingan senior serta Dekan FHUI Topo Santoso telah berbuah manis tidak hanya bagi tim maupun fakultas melainkan juga bagi UI serta Indonesia,” kata Farida Haryoko.

Tim FHUI berhasil masuk 64 besar selama dua tahun berturut-turut bersama universitas tersohor dunia seperti Cornell Law School, Columbia University, University of Amsterdam, Utrecht University. ”Kami berharap advokat Indonesia kelak tidak klise dengan advokat penyuap dan korupsi, namun yang cerdas dan andal,” ungkapnya.

The 21st Willem C Vis International Commercial Arbitration Moot merupakan kompetisi arbitrase internasional terbesar dan paling bergengsi di dunia. Pada tahun ini, kompetisi tersebut diikuti 291 universitas dari 67 negara.

”Suatu kebanggaan kita bisa mengalahkan Universitas Harvard dan Yale, ironisnya di negara kita hukum kita amburadul begini, tapi adik-adik menang di level dunia, ini bukan teori, betul-betul praktik, ada kasus lalu dipelajari dan diperdebatkan, akhirnya di dunia, menang,’‘ jelas Farida.

Sumber: republika.co.id (27/4/2014), law.ui.ac.id (24/4/2014)


Erwiana Sulistyaningsih: TKW Asal Ngawi yang Masuk 100 Tokoh Berpengaruh di Dunia Versi Majalah Time

$
0
0

erwiana di indonesiaproud wordpress com

Siapa yang akan pernah menyangka, Erwiana Sulistyaningsih, TKW asal Ngawi, masuk dalam The 100 Most Influential People alias jajaran 100 orang berpengaruh di dunia versi majalah berita terkemuka, Time. Sayangnya, dia tidak bisa ikut menghadiri pemberian penghargaan itu di New York lantaran tidak memiliki biaya.

Dilansir dari harian South China Morning Post, 26 April 2014, Perwakilan Serikat Pekerja Migran Filipina, Eman Villanueva, mengatakan Erwiana tidak ikut terbang ke Amerika Serikat, karena tidak mampu membeli tiket pesawat dan membiayai akomodasi hotel. “Time tidak akan membiayai,” ujar Villanueva.

Kendati begitu, perempuan berusia 23 tahun tersebut merasa senang dapat dipilih Time sebagai salah satu dari 100 tokoh paling berpengaruh di dunia. Dia berharap dengan adanya pengakuan ini, maka Pemerintah RI dan dunia akan lebih memperhatikan situasi sulit yang dihadapi oleh para pekerja migran.

“Banyak pekerja dan buruh migran yang masih tertindas. Semoga, pemerintah dan Badan PBB dapat melindungi para pekerja itu sehingga mereka tidak akan lagi menjadi korban tindak kekerasan,” kata Erwiana.

Alasan Time memilih Erwiana, sebab dia berani berbicara ke publik dan kisahnya telah menarik perhatian dunia.

“Erwiana diancam akan dibunuh oleh majikannya apabila tidak melakukan tugasnya dengan baik. Tetapi dia tidak patah arang atau diam. Dia lantang bersuara melawan perempuan yang telah menyiksanya,” tulis Time.

Perempuan seperti Erwiana yang lantang bersuara lah, lanjut Time, yang mampu membuat perubahan.

Korban Penyiksaan

Kisah Erwiana menjadi sorotan publik global karena tindak penyiksaan di luar kemanusiaan yang diterima dari sang majikan, Law Wan-tung. Selama delapan bulan bekerja di Hong Kong, dia kerap menerima ragam tindak penyiksaan.

Law lalu mengirim Erwiana pulang dan meninggalkannya seorang diri di ruang tunggu Bandara Chek Lap Kok, dalam keadaan tubuh penuh luka.

Pada 7 April 2014 kemarin, Erwiana kembali ke Hong Kong untuk melakukan pemeriksaan medis menyeluruh terhadap fisiknya. Sidang perdana terhadap kasusnya akan digelar pada 29 April 2014.

Selain Erwiana, Time juga memilih berbagai tokoh inspirasional lainnya dalam jajaran sosok berpengaruh di dunia. Mereka antara lain Paus Fransiskus, Presiden Rusia, Vladimir Putin dan gadis remaja asal Pakistan, Malala Yousafzai.

Penghargaan serupa juga diberikan kepada mantan kontraktor CIA, Edward J. Snowden yang menghebohkan dunia karena mengungkap beragam tindak penyadapan yang dilakukan oleh AS dan sekutunya.

Sumber: viva.co.id (26/4/2014)


Mahasiswa UGM Kembangkan Aplikasi Mitigasi Bencana Lewat Google Glass

$
0
0

Kabar baik datang dari Yogyakarta. Tim mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada (UGM) berhasil membuat aplikasi khusus yang diberi nama Quick Disaster yang bisa diakses lewat kacamata pintar Google Glass. Aplikasi  ini diklaim mereka sebagai yang pertama hadir dari Indonesia untuk dibenamkan langsung di kacamata pintar Google tersebut.

Seperti diketahui, Google Glass merupakan kacamata pintar hasil dari produk riset perusahaan Google yang mampu memproses dan menampilkan informasi layaknya smartphone. Daniel Oscar Baskoro, salah satu anggota tim riset mengatakan, bahwa aplikasinya ini dipilih untuk Google Glass karena kacamata pintar ini jauh lebih cepat dan lebih ringkas ketimbang menggunakan perangkat mobile.

“Kita berpikir suatu saat perangkat digital ini akan melekat pada tubuh manusia seperti halnya teknologi jam pintar atau gelang pintar,” kata Daniel yang membuat aplikasi ini bersama rekan-rekannya yang terdiri dari Zamsyari, Bahrunur, Sabrina Anggraini, dan Maulana Rizki.

Aplikasi Quick Disaster besutan para mahasiswa UGM ini bisa menampilkan informasi secara visual mengenai tahapan solusi untuk mengantisipasi dampak bencana, mulai dari erupsi gunung berapi, tanah lonsor, topan tornado, gempa bumi, hujan abu vulkanik, banjir, kebakaran, hingga tsunami.

“Aplikasi ini diharapkan dapat membantu masyarakat dalam mengantisipasi bencana saat kejadian bencana berlangsung,” tambah Sabrina Anggraini, anggota tim lainnya.

Untuk saat ini aplikasi Quick Disaster masih dalam tahap riset dan pengembangan, pasalnya masih ada beberapa fitur yang masih perlu disempurnakan. Dalam waktu dekat, aplikasi ini rencananya akan dipresentasikan dalam konferensi internasional di Eropa dan Amerika Serikat.

Sumber: ugm.ac.id, inet.detik.com (5/5/2014)


Lungguh: Kursi Pembangkit Listrik dari Panas Tubuh Buatan Mahasiswa UKSW Salatiga

$
0
0
Brian Ganda Pratama di indonesiaproud wordpress com

Brian dan Kursi Lungguh

Pernahkah anda berpikir bahwa panas tubuh anda bisa menghasilkan listrik yang akan mengisi baterai handphone anda?

Ada kabar baik bahwa mahasiswa Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), Salatiga, berhasil membuat kursi inovatif bernama “Lungguh,” yang sekaligus berfungsi untuk mengisi kembali (charge) daya baterai handphone atau perangkat elektronik lainnya.

Pengisian baterai dengan Lungguh tak memerlukan listrik. Kursi ini akan membuat tubuh Anda seperti sebuah powerbank. Ia mengubah energi dari panas tubuh menjadi energi listrik yang kemudian dipakai untuk mengisi perangkat elektronik. Hal yang perlu Anda lakukan untuk membuat kursi inovatif itu berfungsi? Cukup duduk di atasnya dan biarkan Lungguh bekerja.

FA Brian Ganda Pratama, mahasiswa Teknik Elektronika UKSW dan salah satu inovator kursi itu, mengatakan, selain sebagai kursi, Lungguh memiliki fungsi bak pembangkit listrik.

Komponen utama kursi ini adalah TEG (thermal electric generator) yang  akan mengubah panas menjadi listrik. “Prinsip TEG adalah membangkitkan listrik dari perbedaan suhu tubuh dengan suhu lingkungan,” kata Brian.

Brian mengungkapkan, suhu tubuh manusia rata-rata adalah 37 derajat Celsius. Sementara itu, suhu lingkungan sekitar 27 derajat Celsius.

Untuk mengoptimalkan Lungguh, Brian menambahkan komponen yang disebut cold reservoir,  agar jumlah listrik yang dihasilkan lebih besar.

Menurut Brian, gagasan membuat Lungguh berawal dari pengalamannya. “Saya sedang nongkrong di kafe bareng teman-teman, lalu handphone mati, lama. Di situ saya terpikir untuk membuat (Lungguh),” ungkapnya.

Lewat uji coba, selama satu jam, kursi tersebut sudah bisa menghasilkan listrik sebesar 80-500 milivolt, hanya dari panas tubuh manusia.

Jumlah tersebut, menurut Brian, belum besar dan belum bisa dipakai untuk apa pun. Namun, riset dan pengembangan akan dilakukan agar jumlah listriknya lebih besar. Salah satu yang akan diperbaiki adalah permukaan kursi, yang awalnya adalah plastik akan diganti dengan bahan konduktor.

Brian bersama rekannya yang terlibat dalam inovasi ini, Chintya Rizki Amanda dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UKSW, juga akan melakukan beberapa riset sehingga kursi itu bisa digunakan.

Karya Brian dan Chintya menjadi pemenang dari kompetisi Go Green in the City (GGITC) yang diadakan Schneider Electric. Pengumuman pemenang dilakukan pada 13 Maret lalu di Jakarta.

Kompetisi itu digelar untuk menjaring ide tentang cara yang lebih cerdas dan efisien dalam mengonsumsi energi.

Brian dan Chintya mengalahkan lima finalis lainnya, yang ide-idenya tak kalah bagus. Total, ada 93 proposal yang masuk dalam kompetisi ini.

Dengan keberhasilan di tingkat nasional, Brian dan Chintya akan melombakan karyanya di tingkat Asia Timur di Ho Chi Minh City, Vietnam, pada 4 April 2014 dan berlomba dengan tim Malaysia, Singapura, Vietnam, Filipina, Laos, Myanmar, Thailand, dan Taiwan. Bila menang, karya Brian dan Chintya akan dilombakan di Paris.

Kompetisi GGITC diadakan sejak tahun 2009. Riyanto Mashan, Country President Scneider Electric Indonesia, mengatakan, jumlah proposal meningkat pada tahun ini. Jumlah tahun lalu adalah 60 proposal.

Sumber: majalahinovasi.com (15/3/2014)


Rudi Putra Raih Goldman Environmental Prize 2014 di AS

$
0
0
Suren, Soledad and Rudi Putra at the 2014 Goldman Environmental Prize Honors on April 28, 2014.

Suren, Soledad & Rudi Putra (kopiah)

Untuk melindungi spesies yang terancam punah, Rudi Putra bekerja tanpa kenal lelah untuk menghentikan deforestisasi di kawasan hutan Gunung Leuser.

Karena kerja kerasnya tersebut ia terpilih menjadi penerima “Green Nobel,”  The Goldman Environmental Prize 2014 di San Francisco’s War Memorial Opera House, Amerika Serikat pada 28 April lalu.

Di tahun penyelenggaraannya yang ke-25, Goldman Environmental Prize telah memilih enam pahlawan lingkungan hidup yang berani mengambil risiko guna melindungi dan meningkatkan kualitas lingkungan alam.

Sekelompok juri internasional, di antaranya Ibu Erna Witoelar dari Indonesia, telah memilih para finalis yang dilakukan secara rahasia setelah mendengar masukan dari kelompok-kelompok organisasi lingkungan hidup internasional ataupun secara individu.

Selain Rudi, penerima penghargaan Goldman lainnya adalah Desmond D’Sa daru Afrika Selatan, Ramesh Agrawal dari India, Suren Gazaryan dari Rusia, Helen Slottje dari AS, dan Ruth Buendia dari Peru.

rudi putra dg goldman-prize-2014 di indonesiaproud worpress com

Rudi Putra dipilih sebagai penerima Goldman Prize 2014 karena pendekatannya yang inovatif dalam usaha untuk menutup perkebunan kelapa sawit ilegal di kawasan hutan ekosistem Leuser.

Melonjaknya permintaan minyak kelapa sawit dengan harga yang tinggi karena hasil yang tinggi, biaya yang murah, dan serba guna, telah memicu banyak penebangan ilegal untuk membuka perkebunan kelapa sawit.

Perkebunan kelapa sawit ilegal tersebut menimbulkan ancaman besar bagi hewan langka seperti badak Sumatera dan orangutan yang berada di ekosistem hutan Leuser di propinsi Aceh dan Sumatera Utara.

Untuk melindungi spesies yang terancam punah, Rudi telah bekerja tanpa lelah guna menghentikan terjadinya deforestasi dan degradasi habitat yang banyak disebabkan oleh pembangunan perkebunan kelapa sawit ilegal.

Rudi memulai pendekatannya yang inovatif dengan mendidik masyarakat lokal mengenai skala permasalahan dan akibat penebangan liar yang dapat mengancam kehidupan, tidak hanya satwa liar, tetapi juga penduduk setempat.

Upaya Rudi tersebut telah mendapat serangkaian dukungan yang dimulai dari anggota masyarakat, dan kemudian secara bertahap dari birokrat dan pihak kepolisian.

Dengan dukungan dari semua lapisan masyarakat, Rudi berhasil memulihkan 1.200 hektar habitat dan menutup 26 perkebunan kelapa sawit ilegal, 24 di antaranya ditutup dengan sukarela oleh pemilik, sementara dua pemilik perkebunan lainnya yang menolak untuk menutup usaha ilegal telah ditangkap oleh pihak kepolisian.

Strategi yang efektif ini telah membantu meletakkan dasar untuk perubahan jangka panjang yang berkelanjutan dan memulihkan kembali populasi badak Sumatera dan satwa liar lainnya.

Sumber: kemlu.go.id (5/5/2014)


Garuda Raih “Airline Amenity Bag Award 2013″ di Hamburg, Jerman

$
0
0

Gold Awards for Garuda di indonesiaproud wordpress comGaruda Indonesia kembali meraih penghargaan internasional, yakni Gold Award untuk produk “Amenity Kits” kategori First Class Unisex dan Business Class Unisex Asia/Oceania pada event Airline Amenity Bag Award 2013 yang dilaksanakan di Hamburg, Jerman pada 8 April yang lalu.

Penghargaan tersebut diserahkan oleh Simon Ward (Founder and Editor In Chief TravelPlus)  kepada Faik Fahmi (Direktur Layanan Garuda Indonesia)  dan Luigi John D’alessio (Vice President Inflight Services Garuda Indonesia) .

“Amenity Kits first class” Garuda Indonesia mendapatkan point tertinggi dari seluruh aspek penilaian yang meliputi Trend, Pleasure, Luxury, Usability dan Style. Penghargaan tersebut memiliki arti dan nilai tersendiri bagi Garuda Indonesia, mengingat penilaian dilakukan oleh juri tingkat dunia, antara lain Travel & Lifestyle Director “ELLE magazine” & “elleuk.com”, Susan Ward Davies dan “Head of Airline and Aerospace Travelers Syndicate Management”, Simon Lee.

Layanan “first class” Garuda Indonesia yang baru diperkenalkan kembali sekitar sepuluh bulan lalu pada pesawat “state of the art” terbaru Boeing 777-300 ER, saat ini telah menduduki peringkat 3 diantara sekitar 248 penerbangan dunia.

Para penumpang “first class” Garuda Indonesia akan dapat menikmati layanan premium, termasuk layanan “Chef on Board” yang memungkinkan penumpang untuk dapat memesan makanan di ketinggian lebih dari 35.000 kaki, “Inflight Connectivity”, dimana para penumpang dapat mengakses internet melalui WiFi, serta “Live TV”  atau siaran televisi langsung dari enam channel internasional, yaitu CNN International, BBC World, BBC Arabic, NHK World Premium, Euronews, dan CNBC.

Sumber: runway-aviation.com (12/5/2014)



Tim Alix SMPI Al Ikhlas Jakarta Raih 2 Penghargaan di Festival Tari Internasional di Rusia

$
0
0

Siswa-siswi SMP Islam Al Ikhlas, Jakarta mengharumkan nama bangsa dengan meraih 2 penghargaan di ajang The 2nd International Festival and Competition/Super Dance from Folk to Modern yang diselenggarakan di Saint Petersburg, Rusia pada 29 April lalu.

Dua penghargaan yang  berhasil diraih Tim SMPI Al Ikhlas adalah juara 1 kategori Folk Choreography (Ethnic and Stylization) dan penghargaan khusus dari juri untuk kategori Pelestarian Budaya Tradisional.

Tim beranggotakan 25 orang yang diasuh pelatih Mira Marina Arismunandar ini berhasil memukau tim juri dengan penampilan Tari Saman yang dibawakan pada malam final,  29 April 2014 di Concert Hall Hotel Saint Petersburg.

Gerakan dinamis diiringi syair lagu-lagu Saman dan suara rebana yang dibawakan siswa-siswa SMPI Al Ikhlas mengundang decak kagum juri dan penonton serta para peserta kompetisi yang berasal dari berbagai negara.

Dari 74 tim yang berlaga di kompetisi Super Dance from Folk to Modern, hanya 11 tim termasuk SMPI Al Ikhlas yang melaju ke babak final. Bersama tim Alix, nama panggilan grup ini, masuk juga ke babak final 4 tim dari Malaysia, Rumania, dan tim dari bebeapa kota di Rusia.

Sebelum tampil di babak final, seluruh peserta kompetisi telah mengikuti babak penyisihan pada tanggal 27 April 2014 dimana tim Al Ikhlas membawakan Tari Piring dari Sumatra Barat dan Tari Saman.

Selama festival dan kompetisi berlangsung, tim SMPI Al Ikhlas juga tampil di beberapa panggung di Kota Saint Petersburg antara lain membawakan Tari Giring-giring dari Kalimantan, Tari Betawi dan juga permainan angklung dengan lagu Kalinka asal Rusia yang berhasil menarik penonton Rusia untuk ikut berjoget mengikuti alunan angklung.

Tidak hanya tampil di Festival Super Dance Company, tim Alix juga akan tampil memeriahkan festival menyambut musim panas di Gorky Park, taman besar yang legendaris di tepi Sungai Moskow.

Pada kesempatan itu, tim akan membawakan Tari Giring-giring, Merak dan Tari Betawi yang akan diajarkan juga kepada para penonton dalam kegiatan interaktif.

Tim SMPI Al Ikhlas yang berlokasi di Cipete, Jakarta ini telah beberapa kali mengikuti kompetisi tari di sejumlah negara dan meraih kemenangan, antara lain di Polandia pada tahun 2013.

Selain tim SMPI Al Ikhlas, Indonesia juga diwakili oleh tim Cilay Ensemble dari Jakarta yang mengikuti kegiatan festival dan tampil di sejumlah panggung di Saint Petersburg.

Tim Cilay Ensemble pimpinan Mohammad Ichlas Ramoedin dengan empat penari wanita juga mendapat sambutan meriah dari penonton dengan tarian-tarian etnik teatrikal yang dibawakan secara dinamis, dengan gerakan-gerakan lincah dan lentur.

Sumber: kemlu.go.id (7/5/2014)


Atlet Wing Chun Indonesia Juara Dunia di Hongkong

$
0
0

wing chun indonesiaproud wordpress comAtlet Indonesia mencatat prestasi yang mengagumkan di kancah internasional, khususnya di bidang beladiri Win Chun.

Meski baru kali pertama turun pada pertandingan tingkat dunia, salah satu atlet Wing Chun Indonesia yang diwakili sepenuhnya oleh Brotherhood of Wing Chun (BoWC) berhasil menjadi juara dunia di Hongkong, 12 April lalu.

Pada kompetisi tersebut, Indonesia mengirim 4 atlet, yakni Ika Sirana untuk kategori taolu/form perempuan, Destyan Adiwassesa untuk kategori taolu/form laki-laki, serta Hartono Lukidi dan Christopher Salim untuk kategori chi sao.

Wakil Indonesia berhasil merebut dua penghargaan. Ika Sirana merebut juara untuk form Siu Lim Tao dan Chum Kiu. Destyan Adiwassesa merebut peringkat kedua untuk form Chum Kiu. Sementara itu, Hartono Lukidi masuk semifinal chi sao.

Kejuaraan Wing Chun dunia di Hongkong diselenggarakan oleh Ving Tsun Athletic Association (VTAA) dan merupakan pertandingan dunia ke-2 yang diselenggarakan oleh VTAA yang merupakan organisasi Wing Chun pertama dan tertinggi di dunia.

Bagi Wing Chun Indonesia, keikutsertaan dalam pertandingan kali ini merupakan ajang pengenalan, pembelajaran dan mencari pengalaman, agar bisa mengukur kemampuan Wing Chun Ip Man yang selama ini didalami.

Sejak mendapat undangan bertanding dari salah satu pengurus di VTAA tahun lalu, Brotherhood of Wing Chun (BoWC) Indonesia telah mengadakan proses seleksi, penyaringan, dan persiapan terhadap member BoWC seluruh Indonesia agar bisa terpilih untuk dikirim ke pertandingan di Hongkong tahun ini 2014. Tim Indonesia yang berangkat ke Hongkong berjumlah 8 orang, terdiri dari peserta, pelatih, dan ofisial.

BoWC indonesiaproud wordpress com

Wing Chun adalah seni bela diri yang diperkenalkan kali pertama di Hongkong. Salah satu tokoh yang turut memopulerkan Wing Chun adalah Bruce Lee. Popularitas Wing Chun semakin menyebar ke seluruh dunia sejak adanya film Ip Man yang dibintangi Donnie Yen. Ip Man adalah guru Bruce Lee.

Sumber: olahraga.kompas.com (13/5/2014)


Marching Band Semen Indonesia Juara di Thailand International Marching Band Festival 2014

$
0
0

http://i0.wp.com/www.enciety.co/wp-content/uploads/2014/05/Marching-Band-SI-menang.jpg?resize=530%2C398Marching Band Semen Indonesia (MBSI) meraih prestasi gemilang dengan berhasil menjuarai  “Thailand International Marching Band Festival 2014″ untuk kategori Marching Show & Display Final di Stadiun Nasional Bangkok pada 6 Mei lalu.

Piala juara diserahkan Director of General Departement of Physical Education Ministry of Tourism and Sports Thailand, Saenchan Varasumanta.

Keberhasilan tim MBSI disambut suka cita oleh Kepala Departemen Pengelolaan Sosial dan Lingkungan Korporasi Semen Indonesia Wahyudi Heru dengan mengalungkan bunga ucapan selamat kepada anggota MBSI.

“Kami sangat bangga atas prestasi para peserta Marching Band. Ini merupakan perjuangan dan keberhasilan kami semua dalam membina klub binaan Semen Indonesia,” kata Wahyudi Heru.

http://antarajatim.net/UserFiles/imageberita/semen%20indonesia%20marching%20band%20juara_08052014213055.jpgKategori Marching Show & Display Final merupakan kolaborasi konfigurasi divisi tim marching band dengan iringan musik, ditambah dengan formasi gerakan peserta yang kompak.

“Kekompakan para peserta dan perpaduan antara gerak dan musik itu yang membuat Marching Band Semen Indonesia menjadi juara pertama di ajang internasional tersebut, sekaligus menjadi kebanggaan Indonesia di kancah internasional,” tambahnya.

Kompetisi internasional tersebut diikuti 28 tim marching band dari beberapa negara, antara lain Singapura, tuan rumah Thailand dan Indonesia, dengan 10 tim juri dari Drum Corps International yang berasal dari Amerika Serikat, Jepang dan Thailand. MBSI mengirimkan sebanyak 152 orang personel pada ajang itu, terdiri dari 121 orang pemain, 6 pelatih dan 26 ofisial.

Adapun kategori yang dilombakan pada perlombaanl ini meliputi Street Parade (unjuk gelar mempresentasikan atau mempromosikan masing-masing negara peserta), Drum Fight (unjuk ketangkasan dalam memainkan alat musik perkusi), dan Marching Show & Display (unjuk konfigurasi keseluruhan divisi ttim).

Sumber: antarajatim.com (8/5/2014)

http://www.youtube.com/watch?v=_qFi8tsZfIU


Muhtaza & Anjani: Siswi SMA Sekayu Pembuat Kulkas Tanpa Listrik yang Raih Intel ISEF Award di AS

$
0
0

Muhtaza dan anjani di indonesiaproud wordpress comMuhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri, siswi SMA Negeri 2 Sekayu, Sumatera Selatan mengharumkan nama Indonesia di dunia intersional dengan berhasil meraih 2 award dalam Intel International Science and Engineering Fair (Intel ISEF) 2014 yang diselenggarakan pada 11-16 Mei 2014 di Los Angeles, Amerika Serikat.

Tahun ini, Intel International Science and Engineering Fair diikuti oleh lebih dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia.

Dengan karya ilmiah berjudulnya  “Green Refrigerant Box,” Muhtaza dan Anjani meraih the Development Focus Award senilai US$10,000 dari the U.S. Agency for International Development (USAID). Selain itu mereka juga meraih penghargaan senilai US$1,000 di kategori Engineering, Materials & Bioengineering.

Selain pemenang utama, lebih dari 500 finalis menerima penghargaan dan hadiah untuk penelitian inovatif mereka, termasuk 17 pemenang “Best of Category” yang masing-masing menerima hadiah sebesar USD 5.000.

Keberhasilan meraih 2 Award tersebut berdasarkan penilaian atas dasar karya ilmiah yang mereka buat, yakni Green Refrigerant Box (kulkas tanpa freon dan listrik) dengan fokus pada penggunaan kayu Gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin buah-buahan dan sayur-sayuran.

Kedua siswa tersebut meneliti bahwa Kabupaten Musi Banyuasin kaya akan potensi buah-buahan dan sayur-sayuran. Namun memiliki persoalan yang berkaitan dengan listrik. Kemudian muncul ide untuk membuat alat pendingin untuk menyimpan buah yang tidak bergantung pada listrik dan freon berupa Green Refrigerant Box sehingga dalam waktu 2 jam 20 menit, suhu semula 28 derajat celcius mampu turun menjadi 5,5 derajat celcius.

“Dunia membutuhkan lebih banyak ilmuwan, kreator dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengatasi tekanan tantangan global,” kata Deva Rachman, Director Public Affairs Intel Indonesia.

Sumber: merdeka.com (18/5/2014)


Berkat Gandarusa, Peneliti Unair Raih Penghargaan Y Prize Travel Award di AS

$
0
0

bambang prajogo eko di indonesiaproud wordpress comTim peneliti Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya lewat penelitian tanaman gandarusa sebagai obat kontrasepsi pria mendapat penghargaan tingkat dunia, Y Prize Travel Award dari The Y Prize Foundation yang diserahkan pada 3 Maret 2014 di Durham, North Carolina, Amerika Serikat.

Tim peneliti diketuai oleh Prof. Dr. Bambang Prajogo Eko W., MS, Apt serta dua anggota: Dr. Maria Paulina Dyah Pramesti dan Dr. Sri Mustaina sudah melakukan penelitian tersebut sejak 1987 dan menghabiskan dana riset sekitar Rp 6,5 miliar.

Bambang Prajogo mengatakan penilaian hasil riset dilakukan oleh The Foundation for Male Contraceptives, American Society of Andrology. Menurut Bambang, penelitian gandarusa merupakan riset etnomedisin dari Papua. “Masyarakat setempat menggunakan gandarusa untuk menurunkan kesuburannya,” kata Bambang.

Riset kontrasepsi pria menggunakan gandarusa itu didorong oleh informasi mengenai adat istiadat unik yang berkembang di masyarakat Papua soal aturan menikah. Bila mempelai pria menikah, tapi belum bisa bayar mahar,  si pria wajib minum rebusan tanaman gandarusa. Tujuannya untuk menghindari mempelai wanita hamil sebelum si pria membayar mahar.

Kontrasepsi gandarusa berbeda dengan kontrasepi pria lainnya, seperti kondom dan operasi atau biasa disebut vasektomi. “Belum ada yang oral kontrasepsi. Kontrapsi gandarusa ini sifatnya oral,” ujarnya.

Sumber: tempo.co (6/4/2014)


Viewing all 1959 articles
Browse latest View live