Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all 1974 articles
Browse latest View live

Mahasiswa IPB Borong 13 Medali Kompetisi Pertanian Internasional di Taiwan

$
0
0

Mahasiswa Institut Pertanian Bogor (IPB) kembali mengukir prestasi gemilang dan mengharusmkan nama bangsa di kancah internasional dengan berhasil memborong 13 medali/penghargaan di ajang The Asian Pasific Agriculture Student Summit and Undergraduate Project Competition 2017 di Taiwan (23-25/11/17).

Asian Pasific Agriculture Student Summit and Undergraduate Project Competition 2017 merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh International College, National Pingtung University of Science and Technology bersama Ministry of Education Taiwan, Office of Research and Development NPUST, Office of International Affairs, dan Research Center for energy Technologyand Strategy, National Cheng Kung University.

”Pada kompetisi ini terdapat tiga tema, yaitu Agriculture and Life Science, Engineering and Energy, and Management and Humanities. Tim yang lolos seleksi tahap awal sebanyak 49 judul presentasi mahasiswa dari 16 universitas dunia dan 8 negara (Indonesia, Malaysia, Vietnam, Taiwan, Thailand, Hungaria, Jamaika, dan Filipina,” tutur Latiful, salah satu tim IPB.

Terdapat 18 penghargaan yang diperebutkan oleh semua peserta kompetisi ini. Setiap kategori memperebutkan First, Second, Third Prize, Best Oral Presentation, Best PPT Award, and Best Technical Content. Dari total 18 penghargaan yang diperebutkan, tim IPB berhasil membawa pulang 13 penghargaan.

Dalam tema Agriculture and Life science, Andriyani P (Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan) memenangkan 1st Prize, Puput Noerfitriani Muzzayyanah (Departemen Agronomi dan Hortikultura) memenangkan 2nd prize, Natassa Kusumawardany (Departemen Proteksi Tanaman) memenangkan third prize, Guntur Putra Pratama (Departemen Ilmu Komputer) mendapat Outstanding Technical Content, Zulfa Az Zahroh (Departemen Agronomi dan Hortikultura) mendapat outstanding PPT Presentation Award.

Pada tema engineering, Deli Situmorang (Departemen Teknologi Industri Pertanian) memenangkan 1st prize, Anden Siti Fatimah (Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan) mendapat 2nd prize, Siti Muthaharoh (Departemen Manajemen Sumberdaya Lahan) memenangkan Best PPT Award, Ken Rizkyna (Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan) memenangkan Juara 3 oral presentation.

Untuk tema Humanities and management, Latiful Akbar (Departemen Biologi) memenangkan 1 st prize, Lutfi Ilham Pradipta (Departemen Teknologi Industri Pertanian) memenangkan 2 nd prize, Chiara Nadya Tanudjaja (Departemen Teknologi Industri Pertanian) memenagkan third prize, dan Bagas Adji P (Departemen Silvikultur) mendapatkan Outstanding Technical Content.

Sumber: antaranews.com (09/01/18)


Indonesia Juara Umum ASEANTA 2018 di Thailand

$
0
0

Kabar baik datang dari Industri pariwisata Indonesia. Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya yang memimpin delegasi Indonesia merasa bangga dengan perolehan juara umum dan penghargaan yang diraih industri pariwisata Indonesia di ajang ASEAN Tourism Forum (ATF) 2018 yang berlangsung di Chiang Mai International Exhibition and Convention Center (CMIECC) Thailand pada 26 Januari 2018.

Indonesia menyabet 3 Award the Best dari 6 award yang dilombakan dalam ajang ASEANTA (ASEAN Tourism Associations) Award 2018, serta 15 penghargaan pada ASEAN Tourism Forum (ATF) Award dari sejumlah kategori yang dilombakan pada ASEAN Tourism Forum (ATF) Award 2018.

Perolehan penghargaan bergengsi mencapai 18 Award dalam ajang forum pertemuan para  menteri pariwisata dan pelaku bisnis pariwisata se-ASEAN tersebut menempatkan Indonesia sebagai negara tujuan wisata di kawasan Asia Tenggara yang sangat diminati dan favorit oleh wisatawan dunia.

“Ini sebagai kemenangan Indonesia di antara 10 negara anggota ASEAN,” ungkap Menpar Arief Yahya seusai mengikuti ASEAN Tourism Ministers Press Conference bersama dengan para menteri pariwisata negara anggota ASEAN dan China, Jepang, Korea Selatan, dan India.

Acara ASEAN Plus 4 Tourism Ministers Press Conference yang berlangsung di Shangri La Hotel Chiang Mai, Thailand tersebut sebagai kegiatan terakhir dari rangkaian ATF 2018. Pertemuan tingkat Menteri Pariwisata ini merupakan bagian utama dari rangkaian kegiatan ASEAN Tourism Forum (ATF) yang tahun ini mengangkat tema ‘ASEAN – Sustainable Connectivity, Boundless Prosperity’.

Sebelumnya Menpar Arief Yahya menyempatkan mengunjungi Paviliun Indonesia pada pameran dan bursa pariwisata travel exchange (Travex) ATF di CMIECC.

Menpar juga melakukan dialog dengan para seller dari Indonesia yang berpartisipasi di Travex ATF 2018. Sebanyak 42 industri full delegate (sellers) dari destinasi unggulan di Indonesia ini proaktif melakukan business meeting dengan 350 buyers potensial dari kawasan ASEAN dan seluruh dunia yang datang di bursa pariwisata terbesar se-Asia Tenggara itu.

Tiga penghargaan bergengsi dari ASEANTA Awards 2018 yang diterima pelaku bisnis pariwisata Indonesia adalah sebagai Best ASEAN New Tourism Attraction (Surfing the Sand Dunes of Bantul, Yogyakarta), Best ASEAN Tourism Photo (Melasti Ceremony, karya Agung Parameswara), dan Best ASEAN Airlines Program (‘Ayo Liburan’, Garuda Indonesia).

Adapun 15 award dari ATF Award 2018 untuk kategori; ASEAN Green Hotel Standard Award (Hyatt Regency Yogyakarta; Prime Plaza Hotel; The Dharmawangsa Jakarta; Melia Purosani Yogyakarta; dan Turi Beach Resort Batam). Untuk kategori ASEAN MICE Venue Standard Award (Bali Nusa Dua Hotel; Raffles Jakarta; Four Season Hotel Jakarta; The Trans Resort Bali ; dan Ayana Midplaza Jakarta).

Sedangkan untuk kategori ASEAN Clean Tourist City Standard Award (Bandung, Surabaya, dan Banyuwangi). Untuk Kategori ASEAN Sustainable Tourism Award (Desa Wisata Nglanggeran, Yogyakarta dan The Nusa Dua, Bali).

Sumber: Biro Komunikasi Publik Kemenpar (26/01/18)

ITS Bawa Pulang Emas Lomba Inovasi Internasional CIIC dari Thailand

$
0
0

Tim Anvil yang terdiri dari lima orang mahasiswa Departemen Material Metalurgi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya cetak prestasi membanggakan dengan berhasil membawa pulang piala juara 1 dalam lomba Chula International Innovation Challenge for Community (CIIC) yang diadakan oleh fakultas Teknik Chulalongkorn University pada 20-25 Januari 2018 di Saraburi, Thailand yang diikuti 55 tim dari seluruh dunia.

Nama Zaid Sulaiman terukir di papan juara. Setelah menjadi jawara dalam casting competition yang diadakan oleh Politeknik Manufaktur Bandung, sekarang ia bersama ke empat temannya, Anky Fitrian Wibowo, Muhammad Junda Azizi, Adi Noval Ihsan, dan Yohannes Marudut Tua Silaen menjadi juara dalam lomba ini

Ketekunan dan keuletan menjadi kunci keberhasilan tim untuk meraih juara dalam lomba internasional yang bertema inovasi teknologi yang bisa digunakan oleh masyarakat sekitar chulalongkorn. “Lomba ini sangat menarik karena bisa menerapkan ilmu yang dimiliki untuk membantu menyelesaikan masalah warga setempat,” ujar Zaid.

Untuk persiapan lomba, Zaid membutuhkan waktu satu bulan untuk pencarian ide, membuat rancangan bahan, menggabungkan teknologi, hingga latihan alat guna menerapkan sehingga nantinya saat perlombaan tidak terlalu susah. Tak mau kalah dari universitas di seluruh penjuru dunia. Ia dan tim mewujudkan sebuah prototype yang menggelitik hingga menimbulkan ketertarikan sang juri. “Kreativitas kita diakui oleh profesor yang menjadi juri CIIC,” imbuh Zaid.

Acara Final yang diadakan di Chulalingkorn University Thailand meninggalkan pengalaman yang seru nan menantang. Zaid menuturkan lomba ini memberinya ekspektasi lebih. Hal itu karena perlombaan terdiri dari camp yang membuat peserta saling mengenal dan bertukar budaya.

Sumber: its.ac.id (27/01/18)

Lewat Alat Deteksi Serangan Jantung, Mahasiswa Undip Raih Medali di Jerman

$
0
0

Tim mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) Semarang menorehkan prestasi yang membanggakan dengan berhasil meraih medali lewat hasil temuan merekan berupa alat pendeteksi jantung pintar di ajang iENA International Trade Fair Ideas Inventions New Products Germany 2017 yang berlangsung di Nuremberg Jerman pada 2-5 November 2017.

Tingginya angka kematian akibat penyakit jantung membuat Christian M.T Sinaga, Kawidian Putri Bayu Alam, Mariana Tampubolon, Nurwarrohman Andre Sasongko, dan Hizroh Rochmah Tulloh membuat alat untuk mendeteksi secara sigap perubahan detak jantung untuk mencegah serangan mendadak yang disebut SAD-Heart/Smart Alert Detection of Heart.

Atas temuan tersebut, mereka berhasil meraih silver medal pada ajang bergengsi iENA International Trade Fair Ideas Inventions New Products Germany. Tidak hanya itu, mereka juga mendapatkan penghargaan khusus berupa special awards dari JSC NIIAS, Rusia.

Tim berhasil membawa pulang silver medal setelah bersaing dengan 850 inventors dari 45 negara, di antaranya dari Jerman, Hong Kong, India, Iran, Iraq, Malaysia, Rusia, Korea, Portugis, dan Polandia yang mengikuti ajang tahunan yang diselenggarakan International Federation of Inventors Association (IFIA).

Ajang tersebut memang dikenal giat mencari generasi penemu dari belahan dunia. Tim berharap prestasi yang sudah diraih dapat menginspirasi mahasiswa Indonesia untuk mengembangkan ide dan temuannya. Harapan khusus dari tim semoga penemuan alat jantung pintar selanjutnya dapat dikembangkan dan kelak bisa bermanfaat untuk masyarakat Indonesia sehingga menurunkan angka kejadian kematian akibat serangan jantung.

Sumber: undip.ac.id (28/12/17), okezone.com (29/12/17)

Farid Husen Juarai Desain Medali Youth Olympic Games 2018

$
0
0

Indonesia memiliki banyak pemuda yang kreatif dan inovatif. Salah satunya adalah Muhamad Farid Husen. Hasil desain medali karyanya terpilih sebagai desain medali Olimpiade Pemuda Musim Panas, Youth Olympic Games (YOG) Buenos Aires 2018. Farid Husen juga merupakan peserta termuda yang memenangkan kompetisi serupa sejak edisi pertamanya di tahun 2010.

Dari hampir 300 desain yang masuk dari lebih 50 negara, karya Farid Husen terpilih sebagai pemenang lomba. Penjurian terdiri dari Pemuda Pembuat Perubahan, wartawan muda dan Member IOC. Aya Medany, Anggota IOC dan juga peserta, menilai bahwa desain Farid Husen benar-benar menyentuh hatinya sebagai atlet.

Juri kompetisi, Emily A Yeh, mengomentari desain pemenang memberi nuansa energik dengan kemungkinan tak terbatas, yang juga merupakan apa yang menjadi harapannya dari atlet YOG dan generasi muda. YOG juga mengumumkannya terpilihnya desain Farid Husen lewat twitter mereka, youtholympics.

Pemuda asal Ponorogo, Jawa Timur ini mengatakan bahwa dia mendesain medali karena terinspirasi oleh kembang api, yang mewakili kegembiraan dan kemuliaan olimpade pemuda. Kembang api terbang ke angkasa, memberikan refleksi kepada atlet muda dalam mencapai impian mereka. Olimpiade ini menjadi ajang di mana semua bangsa berkumpul sebagai satu tujuan untuk berpartisipasi dan merayakannya.

Dikutip dari Olympic.org, siswa SMAN 1 Ponorogo ini merasa terhormat menjadi bagian dari olimpiade remaja. Dia tidak bisa menggambarkan perasaannya menjadi perancang medali yang digunakan oleh semua pemenang olimpiade pemuda, dan itu menjadi kehormatan tersendiri tentunya.

Dia berkesempatan untuk menghadiri olimpiade pemuda Buenos Aires 2018, upacara pembukaan dan menyaksikan penyerahan mendali pertama kepada atlet yang menampilkan hasil desainnya. Selain itu, Farid Husen akan menerima tablet samsung dan set medali miliknya sendiri.

Olimpiade Pemuda Buenos Aires 2018 adalah olimpiade remaja musim panas ketiga, yang diperuntukkan atlet berusia 14-18 tahun  yang akan diadakan pada 6–18 Oktober 2018 di Buenos Aires, Argentina. Ini akan menjadi olimpiade pemuda musim panas yang pertama diadakan di luar Asia.

Sumber: idntimes.com (01/02/18)

Siswa RI Boyong 15 Emas Kompetisi Inovasi & Teknologi (IPITEx) di Thailand

$
0
0

Para siswa Indonesia mencetak prestasi gemilang dengan karya inovasinya dengan berhasil memboyong 15 medali emas, 7 medari perak, 15 medali perunggu serta special award dari berbagai negara di ajang Intellectual Property Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2018 di Bangkok, Thailand yang berlangsung pada 2-6 Februari lalu.

Megaria Agustina sebagai Director of International Partnership INNOPA mengatakan, ini merupakan sebuah prestasi yang luar biasa bagi Indonesia untuk menunjukkan Indonesia mampu bersaing dan turut berpartisipasi aktif di ajang inovasi dunia.

“Jika ditotal, Indonesia mengirim 37 proyek inovasi serta menduduki posisi keempat terbesar, setelah Korea dan negara-negara maju lainnya,” ungkap Megaria.

Bila pada kompetisi sebelumnya Indonesia mengirimkan termuda adalah peserta berusia 17-18 tahun, kali ini siswa SMP yang diwakilkan SMPN 3 Denpasar mampu mengikuti kompetisi ini.

“Peserta ajang ini pun mencapai 30 negara. Seperti Jepang, China, Rusia, Mesir, India, Hongkong, Singapura dan negara maju lainnya. Totalnya lebih dari 1.000 inovasi dipamerkan dan dilombakan di berbagai kategori. Seperti Teknologi, Pertanian, Kimia, Biologi, Mesin, Desain, Kedokteran,” ungkap Megaria.

Sumber: youngster.id (12/02/18)

Dengan Inovasi pada Minyak Jelantah, Tim Unibraw Raih Emas IPITEx 2018 di Thailand

$
0
0

Tim Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (Unibraw) Malang mengharumkan nama negara dengan meraih medali emas untuk bidang invention for industry, kategori food dalam ajang lomba Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation, and Technology Exposition (IPITEx) 2018 yang berlangsung pada 2-6 Februari lalu di Bangkok International Trade and Exhibition Center (BITEC), Bangkok, Thailand.

Tim FP-UB yang diketuai Muhammad Febriansyah (Jurusan Hama Penyakit Tumbuhan angkatan 2014) dengan anggota Cindy Diah Ayu Fitriana (Hama Penyakit Tumbuhan, 2015) dan Ratih Eka Santosa (Budidaya Pertanian, 2014) mempresentasikan alat yang diberi nama EF-Dhusenol, yang digunakan untuk meningkatkan kualitas minyak jelantah.

Ef-Dhusenol merupakan inovasi teknologi yang dirancang dengan 3 filter yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas minyak jelantah dengan bahan dasar limbah kulit durian sebagai adsorben. Keunggulan dari teknologi ini adalah bersifat eco-friendlyportable, dan tidak memerlukan energi listrik.

IPITEx diikuti oleh 22 negara di dunia. Indonesia mengirim 37 tim dan 9 tim berasal dari Unibraw. Dalam ajang tersebut, Indonesia berhasil memperoleh 15 medali emas, 7 perak dan 15 perunggu dan berada di urutan ke-4. Delegasi Unibraw berhasil membawa 2 emas, 3 perak dan 4 perunggu.

Sumber: prasetya.ub.ac.id (14/02/18)

Delegasi UI Raih 2 Penghargaan dari Harvard National Model United Nations 2018

$
0
0

Bersaing dengan puluhan universitas ternama dari dalam dan luar negeri, delegasi Universitas Indonesia (UI) mengharumkan nama bangsa dengan berhasil meraih penghargaan di ajang Harvard National Model United Nations (HNMUN) 2018 yang diadakan di Boston, Massachussets, Amerika Serikat pada 15-18 Februari 2018. HNMUN merupakan simulasi sidang PBB yang paling tua dan paling bergengsi di seluruh dunia, dan diikuti oleh 2.700 peserta dari 69 negara.

UI mengirimkan tujuh orang delegasi untuk HNMUN 2018. Adapun 7 mahasiswa yang menjadi delegasi ialah I Gede Sthitaprajna Virananda (FEB 2016), Aurora Maria Sarah Silitonga (FEB 2014), Shinta Wulandari Basuki (FH 2015), Joviana Henza (FH 2016), Kenneth Nicholas (FH 2015), Dominique Virgil (FH 2015) dan Mutiara Annisa Baswedan (FH 2016) yang merupakan putri dari Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Penghargaan yang didapatkan di ajang simulasi sidang PBB tersebut adalah Diplomatic Commendation Award untuk I Gde Stithaprajna Virananda & Aurora Maria Sarah Silitonga di Komite Economic and Financial dengan membawa topik Global Access to Financial Services. Penghargaan lain yag diraih adalah Diplomatic Commendation Award untuk Kenneth Nicholas & Dominique Virgil di Legal Committee dengan topik The Protection of Threatened Religious Minority Groups.

Diplomatic Commendation Award setara dengan juara 4 dari keseluruhan peserta. Delegasi UI merasa sangat bersyukur karena bisa mengharumkan nama Indonesia dan menjadi satu-satunya delegasi dari Indonesia yang membawa pulang penghargaan dari ajang bergengsi ini.

Sumber: ui.ac.id (21/02/18)


Film “Sekala Niskala” Raih Grand Prize di Festival Film Berlinale 2018, Jerman

$
0
0

Insan film Indonesia kembali cetak prestasi membanggakan di pentas sinema dunia. Film Sekala Niskala (The Seen and Unseen) karya Sutradara Kamila Andini berhasil meraih Grand Prize kategori Generation Kplus International Jury di festival film internasional  Berlinale  di Berlin, Jerman pada 24 Februari lalu. Sekala Niskala menjadi film panjang pertama dari Indonesia yang berhasil mendapatkan gelar film terbaik di Festival Film Berlinale.

Festival Film Berlin atau lebih dikenal sebagai Berlinale diselenggarakan setiap tahunnya sejak 1951. Festival ini merupakan salah satu dari festival film dunia yang prestisius dan paling berpengaruh. Berlinale setiap tahunnya memutar tak kurang dari 400 film dalam berbagai kategori di antaranya, Competition, Generation, Panorama dan  Berlinale Short. Film-film Indonesia absen dalam festival Berlinale sejak 2015, dan kembalinya film Indonesia di ajang ini yang diiringi dengan prestasi merupakan suatu kebanggaan bagi dunia sinema Indonesia.

Film Sekala Niskala berkisah tentang saudara kembar ‘buncing’ (perempuan dan laki-laki) yang sedang menghadapi kehilangan. Kakak beradik Tantra (Gus Sena) dan Tantri (Thaly Kasih) tinggal di Bali dan sangat akrab, mereka sering bermain, menari bersama. Hingga suatu ketika Tantra jatuh sakit dan tidak bisa bergerak. Hubungan yang kuat antara Tantra dan Tantri membuat mereka mengalami kejadian spiritual yang ajaib antara kedua kakak beradik tersebut.

Pengalaman tersebut ditampilkan dengan kearifan lokal dan budaya Bali yang kental. Melalui film ini, para penonton diajak masuk ke dunia anak-anak yang polos dan penuh imajinasi melalui tarian dan nyanyian dalam mengungkapkan perasaan dan emosi.

Film berbahasa Bali ini diperankan oleh para seniman Bali, seperti Ayu Laksmi, I Ketut Rina, dan dua bintang baru, Thaly Kasih dan Gus Sena, yang kekuatan seni peran, tari dan vokalnya menjadi pusat perhatian dalam film ini. Film ini juga didukung oleh koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani, serta bekerja sama dengan sanggar-sanggar tari di Bali dalam proses pembuatannya.

Sebelumnya film ini sudah tayang perdana di Toronto International Film Festival, Sekala Niskala juga sudah memenangkan berbagai penghargaan, yaitu Film Remaja Terbaik di Asia Pacific Screen Awards 2017, Film Terbaik Tokyo FILMeX 2017, dan Film Terbaik Jogja-Netpac Asian Film Festival.

Sumber: kemlu.go.id (27/02/18)

 

Bali Peringkat 1 Destinasi Terbaik Dunia versi Trip Advisor

$
0
0

Situs wisata terbesar di dunia, Trip Advisor memberikan daftar 25 destinasi wisata paling top di dunia awal tahun ini atau Top 25 Destinations – World. Situs travel planning and booking itu menobatkan Bali sebagai pemenang penghargaan Travellers ‘Choice untuk kategori Destinasi Terbaik dari seluruh dunia. Bali menjadi tempat paling banyak diulas oleh wisatawan via TripAdvisor.

Dalam situs itu, para anggota bisa berbagi informasi mengenai hotel, restoran, dan tujuan wisata di seluruh dunia. Tahun 2017 kemarin, TripAdvisor membuat sebuah survei penilaian mengenai daerah wisata favorit. Survei ini dilakukan pada jutaan anggota TripAdvisor berdasarkan kunjungan wisata yang mereka lakukan selama satu tahun.

Berdasarkan data Trip Advisor, Bali memiliki lebih dari 4.800 objek dan atraksi wisata yang bisa memanjakan wisatawan. Beberapa objek wisata unggulan versi Trip Advisor antara lain, Waterbom Bali, Air Terjun Sekumpul, Wisata Alam Jatiluwih, dan Hutan Monyet.

Ada banyak kejutan di daftar ini di mana Indonesia mendapatkan juara pertama sementara Singapura dan Malaysia justru tidak masuk dalam nominasi. Perlu diketahui bahwa daftar ini diperoleh dari voting pembaca atau biasa disebut Traveler Choice. Berikut adalah daftar peringkatnya.

1. Bali, Indonesia. Bali jadi pemenang karena keindahan alam dan juga budayanya yang memang sangat menarik bagi para wisatawan dari seluruh dunia.

2. London jadi destinasi kedua paling top di dunia versi Traveler Choice Trip Advisor tahun ini. Kota London seperti menu wajib untuk dikunjungi di Eropa.

3. Kota yang sering disebut kota paling romantis di dunia, Paris jadi destinasi no 3 paling top dan terpopuler di dunia.

4. Ibukota Italia, Roma, kota bersejarah dengan beragam atraksi wisata memang layak untuk kamu kunjungi minimal sekali seumur hidup.

5. New York sebagai kota yang paling sibuk di dunia tentu jadi salah satu destinasi paling populer di dunia.

6. Crete di Yunani adalah kota di mana mitologi dan keindahan alam berpadu menjadi destinasi wisata yang mengagumkan.

7. Banyaknya bangunan seni dan kota yang punya aneka festival, maka tak heran kalau Barcelona jadi salah satu destinasi paling top dunia.

8. Siem Reap menjadi destinasi di Kamboja yang paling banyak dikunjungi, salah satunya Angkor Wat.

9. Praha di Czech Republic adalah salah satu kota paling indah dan romantis di dunia.

10. Destinasi liburan paling heboh di Thailand ya di mana lagi selain Phuket? Pulau dan pantai pasir putih dilengkapi dengan birunya laut.

11. Istanbul Turki yang menjadi kota perbatasan benua Eropa dan Asia memang pantas jadi destinasi paling top dunia.

12. Nggak cuma reggae, Jamaika punya alam yang indah dan hutan tropis yang mengagumkan dengan berbagai satwa termasuk burung-burungnya.

13. Kota warisan dunia UNESCO di Vietnam, Hoi An, adalah kota yang jadi pusat perdagangan di semenjak abad ke 15-19. Kini, kota tuanya jadi idaman para turis.

14. Kota kedua terbesar di Rusia, St Petersburg menawarkan bangunan-bangunan bersejarah dan juga arsitektur yang mengagumkan.

15. Roatan, Bay Islands, Honduras menyajikan panorama kepulauan di Karibia yang memanjakan mata.

16. Marrakech di Maroko kini sedang digandrungi para backpacker dari berbagai belahan dunia.

17. Ambergris Caye di Belize, spot liburan yang sangat cocok buat kamu pecinta pantai.

18. Segala keindahan sekaligus ‘liarnya’ Brazil ada di Rio de Janeiro. Tuan rumah Piala Dunia 2014 yang sangat atraktif bagi turis.

19. Saint Marteen yang merupakan koloni Belanda ini menyajikan hutan hujan, pantai yang indah dan satwa liar yang menakjubkan.

20. Playa del Carmen di Meksiko adalah salah satu destinasi menyelam terbaik di dunia.

21. Dubai, Uni Emirat Arab, adalah kota paling glamour di muka bumi dan tak henti didatangi wisatawan.

22. Grand Cayman di Cayman Islands menyajikan panorama keindahan bahari yang tiada duanya.

23. Ibukota Nepal, Kathmandu, memang telah jadi pusat backpacker dan pendaki dunia sejak puluhan tahun silam.

24. Bora-Bora di French Polynesia ini memang surga dunia saingannya Maldives.

25. Peru nggak cuma punya Machu Pichu doang, ada kota lawas Cusco yang keindahannya mampu mengundang turis-turis mancanegara.

Sumber: hipwee.com, tribunnews.com (12/03/18)

Tim Indonesia Mendominasi Shell Eco-Marathon Asia 2018 di Singapura

$
0
0

Tim Indonesia mencetak prestasi gemilang sebagai peraih penghargaan terbanyak, yakni 5 dari 7 penghargaan di ajang Shell Eco-Marathon Asia 2018 untuk kelompok kendaraan UrbanConcept yang diselenggarakan di Singapura pada 10 Maret 2018 lalu.

Kelima tim Indonesia peraih penghargaan itu adalah ITS Team 2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada), Garuda UNY Eco Team (Universitas Negeri Yogyakarta), Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia). Para tim juara UrbanConcept tersebut berhak untuk mengikuti final Shell Eco-Marathon Drivers World Championship – Regional Asia yang akan digelar pada 11 Maret di tempat yang sama.

Drivers World Championship – Regional Asia merupakan sebuah kompetisi adu cepat antara mobil-mobil hemat energi UrbanConcept terbaik di Asia dimana para pemenang selanjutnya akan berlomba dengan pemenang-pemenang dari wilayah Amerika dan Eropa dalam ajang Drivers World Championship Grand Final di London, Inggris, yang akan diselenggarakan pada 8 Juli mendatang, untuk mencari pengemudi terhandal yang paling efisien dalam berkendara.

Pencapaian jarak dari kelima pemenang UrbanConcept kategori Internal Combustion Engine (Mesin Pembakaran Dalam) untuk tim Indonesia adalah: ITS Team2 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dengan 315 km/liter, Semar Urban UGM Indonesia (Universitas Gadjah Mada) dengan 267 km/liter, Garuda UNY Eco team (Universitas Negeri Yogyakarta) dengan 215 km/liter, Sadewa (Universitas Indonesia) 205 km/liter, Bengawan Team 2 (Universitas Sebelas Maret) dengan 170 km/liter.

Sementara dalam kategori baterai elektrik adalah Nogogeni ITS Team 1 (Institut Teknologi Sepuluh Nopember) menempati juara kedua dengan pencapaian 125 km/kwh di bawah tim LH-EST dari Vietnam, dan juara ketiga diduduki oleh tim Bumi Siliwangi Team 4 (Universitas Pendidikan Indonesia) dengan pencapaian 108 km/kwh.

Manager ITS Team 2 Rafi Arsyad menyatakan rasa gembiranya atas prestasi yang diraih timnya. Menurut dia, prestasi ini berkat kerja tim yang solid, kesempatan yang diberikan pihak kampus dan dukungan dari para dosen yang tak pernah lelah memberikan bimbingan dan motivasi.

“Kerja keras dan upaya kami juga mendapat dukungan dari banyak pihak yang berharap kami dapat memperoleh pencapaian yang terbaik. Kami bersyukur atas apa yang telah kami dapat. Dan kami berharap upaya dan inovasi karya kami ini bisa menjadi bagian dari catatan sejarah solusi mobilitas masa depan,” ujarnya.

Sementara manajer tim Bumi Siliwangi Team 4 Muhammad Isnaini mengatakan, “Kami bersyukur atas prestasi ini dan akan memaksimalkan ikhtiar untuk pencapaian yang lebih baik di ajang Drivers World Championship Regional Asia.”

Sumber: inilah.com (11/03/18)

Rifdah Farnidah Raih Juara Musabaqoh Hifdzil Qur’an Internasional di Yordania

$
0
0

Rifdah Farnidah seorang hafidzah asal Sumedang Jawa Barat mengharumkan nama Indonesia dengan berhasil meraih juara 2 kategori tahfidz 30 juz putri  di ajang Musabaqoh Hifdzil Qur’an (MHQ) Internasional yang diikuti oleh 30 negara dan diselenggarakanpada 19-24 maret 2018 di Yordania.

Dengan keberhasilan yang diraih, koleksi kejuaraan yang diperoleh oleh Rifdah yang tanggal 3 Juni nanti baru berusia 23 jadi bertambah. Tiga kali sebagai juara 1 di MHQ nasional dan satu kali sebagai juara 2 di MHQ internasional.

Salah seorang pembimbingnya, Mutmainnah mengatakan bahwa Rifdah itu seorang hafidzah yang mutqin. Hafidzah mutqin itu hafidzah yang benar-benar hafal Al-Quran 30 juz. Bisa disimak dengan lancar tanpa melihat mushaf Al-Quran bahkan seluruh waktunya habis didedikasikan untuk Al-Quran.

Mutmainnah yang tercatat sebagai dosen di Institut Ilmu Al-Quran (IIQ) Jakarta juga mengatakan keberhasilan yang di peroleh oleh Rifdah sebagai langkah awal untuk menuju ke tingkat selanjutnya.

“Jangan puas sampai di sini saja, pelajari terus Al-Quran karena samudra Al-Quran sangat luas. Hafalan Al-Quran yang mutqin menjadi pintu gerbang untuk mengarungi samudera Al-Quran,”  harapnya.

Sumber: suaratimur.com (28/03/18)

Tim ITS Juara Desain Keamanan Kapal Ferry Internasional di Amerika Serikat

$
0
0

Tim Basudewa yang terdiri dari mahasiswa Departemen Teknik Perkapalan dan Teknik Sistem Perkapalan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional dengan meraih peringkat dua dalam ajang Worldwide Ferry Safety Design Competition yang diadakan oleh Worldwide Ferry Safety Association di Amerika Serikat (AS). Penghargaan diserahkan langsung di New York, AS, pada Kamis (22/3) waktu setempat.

Tim Basudewa terdiri dari Jangka Ruliyanto, Raja Andhika RR, Rahmat Diko Edfi, Novario Adiguna P, Alvinur, Yudha A, dan Riyan Bagus P. Mereka berada di bawah bimbingan Ir Agoes Santoso MPhil dari Departemen Teknik Sistem Perkapalan (Siskal) dan Hasanuddin ST MT dari Departemen Teknik Perkapalan.

Pada Worldwide Ferry Safety Design Competition ini, penilaian desain kapal ferry peserta kompetisi dilakukan secara online jarak jauh dan ditentukan pada keamanan, faktor ramah lingkungan, mudah dibangun, serta biaya pembangunan yang murah. Desain kapal sendiri dirancang berdasarkan studi kasus yang berada pada selat antara Singapura, Malaysia dan Batam.

Secara struktur, desain rancangan Tim Basudewa memiliki keunggulan di bagian stabilitas, konstruksi kapal, serta disesuaikan dengan karakter dermaga dan laut yang mengacu pada ombak di Selat Singapura sebagai studi kasus. Sementara sistem keamanan kapal ferry ini dirancang berdasarkan regulasi Safety of Life at Seas (Solas) 3 dan 4, di mana kapal memiliki pemadam api dan rute evakuasi sebagai standar keselamatan.

Kapal ferry yang diberi nama Archimaiden ini digerakkan menggunakan teknologi twin-screw water jet sebagai tenaga penggerak dengan menggunakan bahan bakar hibrida sebagai sumber energi. Penggunaan bahan bakar hibrida lebih hemat dari segi biaya operasional dibanding kapal ferry di Selat Singapura pada umumnya. “Penghematan biaya bisa mencapai 17,21 persen,” terang Jangka.

Kompetisi ini diikuti oleh 19 negara, antara lain AS, Jerman, Perancis, dan Belanda. Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi tim ITS, karena mampu mengungguli negara-negara maju yang terkenal dengan teknologi terbarunya. “Kita bersanding dengan Singapura yang berhasil meraih juara satu dan India juara 3 serta Belanda sebagai juara 4. Alhamdulillah Asia meraih tiga besar,” tutur Jangka bangga.

Menurut Agoes Santoso, salah satu pembimbing tim Basudewa, 19 negara yang mengikuti kompetisi ini semua siap dengan kualitas hasil dan mental. “Kita tidak menyangka bisa juara dua. Yang kami tanamkan adalah terus semangat menghasilkan desain kapal yang nyaman, handal, ramah lingkungan dan efisien,” jelas dosen Siskal tersebut.

Sementara itu, Kepala Departemen Teknik Sistem Perkapalan ITS, Dr Eng M Badrus Zaman menambahkan bahwa kompetisi level dunia pada sektor teknologi maritim harus sering diikuti dalam rangka menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia mampu bersaing pada level dunia. “Momentum ini juga menunjukkan bahwa Indonesia siap menjadi poros maritim dunia,” tegas doktor lulusan Kobe University, Jepang ini.

Sumber: its.ac.id (23/03/18)

Irwandi Jaswir Raih King Faisal International Prize 2018 Lewat Halal Science

$
0
0

Ilmuwan asal Indonesia, Prof. Dr. Irwandi Jaswir, pria kelahiran Medan yang dikenal dengan julukan “Profesor Halal,” mengharumkan nama bangsa Indonesia dengan berhasil menyabet penghargaan  King Faisal International Prize 2018 untuk kategori  Pelayanan Kepada Islam (Service to Islam).

Irwandi Jaswir adalah orang kedua setelah Mohammad Natsir (PM ke-5 RI) yang menerima penghargaan bergengsi yang seringkali disebut “Nobel” dalam dunia Arab dan Islam.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Raja Salman bin Abdul Aziz Al Saud kepada Irwandi dalam sebuah acara megah yang diselenggarakan di Hotel Faisaliyah, Riyadh  pada 26 Maret 2018 atas kontribusinya yang besar dalam pengembangan Halal Science.

Riset  Halal Science bertujuan untuk mempermudah umat Muslim dalam mengidentifikasi makanan yang halal dan haram, serta mencari alternatif makanan halal dengan memproduksi gelatin Halal dari sumber makanan halal, seperti unta dan ikan.

Dalam laman resmi  King Faisal International Prize dijelaskan, kontribusi besar Profesor Irwandi untuk Islam dilakukan lewat risetnya di bidang Halal Science di mana ia telah mempublikasikan lebih dari 120 artikel yang telah di-peer review di jurnal ilmiah, juga melakukan lebih dari 30 studi riset.

Salah satu studi yang dianggap berjasa untuk Islam dari Irwandi adalah studinya mengidentifikasi dan memverifikasi DNA babi dalam produk gelatin dan gelatin yang terkandung dalam makanan olahan. Irwandi juga mengembangkan metode yang dapat mengidentifikasi zat makanan tidak halal, misalnya alkohol atau babi pada makanan dengan menggunakan ‘Portable Electric Nose’.

Dalam sambutan singkat di hadapan Raja Salman, Irwandi mengajak kepada seluruh peneliti Islam di seluruh dunia untuk terus berkarya dan menyumbangkan pemikiran dan penelitian ilmiahnya kepada Islam di semua aspek disiplin ilmu sebagai sumbangan untuk kemanusiaan.

Menurut Wakil Direktur INHART (International Institute for Halal Research and Training) Universiti Islam Antar Bangsa Malaysia ini, dengan pertumbuhan pasar industri halal yang mencapai 3,1 triliun dolar AS, halal science menjadi komponen vital dalam memperkuat industri hala dan perekonomian muslim. Irwandi mengingatkan, saintis muslim bertanggung jawab besar dalam hal ini.

Melalui disiplin ilmu baru ini, posisi Irwandi mampu menyatukan “Halal Science” sebagai alat untuk menyempurnakan pendapat ahli fiqih. Ini merupakan langkah ke depan bagi dunia muslim untuk membantu banyak ahli Islam dalam menyelesaikan banyak isu yang berhubungan dengan halal dan haram melalui pengenalan “Halal Science”.

Penghargaan King Faisal Prize diluncurkan tahun 1979, diberikan dalam lima kategori, yaitu, Pelayanan Kepada Islam (Service to Islam), Studi Islam (Islamic Studies), Bahasa Arab dan Literature (Arabic Language and Literature), Obat (Medicine), dan Sains (Science).

Penghargaan dalam kategori Pelayanan Kepada Islam (Service to Islam) diberikan kepada kepada tokoh-tokoh dunia yang dianggap telah melakukan upaya-upaya yang luar biasa dalam mempromosikan Islam sebagai agama yang toleran atau memiliki karya-karya yang didedikasikan untuk kemajuan dan kesejahteraan umat Islam.

Sumber: hidayatullah.com, voa-islam.com (28/03/18)

 

Indonesia Juara Lomba Hafalan Al-Quran 30 Juz dan Hadist ASEAN-Pasifik 2018

$
0
0

Faqih menerima penghargaan

Muhammad Abdul Faqih mengharumkan nama Indonesia dengan berhasil meraih juara I pada kategori hafalan 30 juz Musabaqah Hafalan Alquran dan Hadits (MHQH) tingkat ASEAN-Pasifik 2018 pada 22 Maret lalu di Jakarta.

Di perhelatan tersebut, selain meraih juara I pada kategori hafalan 3o juz, peserta asal Indonesia juga berhasil meraih juara dua hafalan 15 juz, serta juara dua dan tiga hafalan 10 juz. Untuk hafalan hadits, peserta asal Indonesia memenangi seluruh kategori.

Faqih mengaku tidak menyangka dirinya akan meraih juara I. “Alhamdulillah, saya tidak menyangka dapat juara I pada perlombaan MHQH ini,” kata pemuda asal Desa Lopait, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang ini usai menerima piagam penghargaan yang diserahkan Pangeran Khalid bin Sultan bin Abdul Aziz bersama Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (22/03).

Anak ketiga dari enam bersaudara pasangan Muhamad Rifai dan Sri Purwanti ini berbagi cerita bahwa dirinya sudah menghafal Alquran sejak umur 8 tahun. Pada umur 11 tahun, Faqih sudah menghafal Alquran 30 Juz.

“Saya menghahafal Alquran sejak umur 8 tahun dan sudah hafal 30 juz pada umur 11 tahun,” kata santri Ponpes Al-Munawwir, Krapyak, Yogyakarta ini.

Pada malam ramah tamah dan penutupan MHQH, Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Pangeran Khaled bin Sulthan bin Abdul Aziz, Ketua Pembina Yayasan Sosial Pangeran Sulthan bin Abdul Aziz yang terus berperan menyukseskan acara tersebut, serta kepada semua pihak yang berkontribusi pada kegiatan musabaqah ini sehingga dapat terlaksana dengan baik dan sukses.

“Semoga perhelatan musabaqah ini terus berkembang dan berjaya untuk  kemajuan Islam dan kaum muslimin di seluruh penjuru dunia,” tutup Menag.

Selain peserta, hadir Pangeran Khaled Bin Sulthan Bin Abdul Aziz Alu Su’ud, Duta Besar Kerajaan Arab Saudi Untuk Indonesia Syekh Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi,  Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua MPR Hidayat Nur Wahid.

Berikut ini daftar nama pemenang MHQH tingkat ASEAN-Pasifik 2018.

Hafalan Alquran 30 Juz

  • Juara I Muhammad Abdul Faqih (Indonesia)
  • Juara II Amir Sina Nuqsi (Bosnia)
  • Juara III Ahid Abdussomad Ismail (Filipina)

Hafalan Alquran 20 Juz

  • Juara 1. Muhammad Zulfikar Mahmud Zani (Malaysia)
  • Juara 2. Faisal Ismail Malaku ((Filipina)
  • Juara 3. Muhammad Syuqur (Filipina)

Hafalan Alquran 15 Juz

  • Juara 1. Muhammad Syahid Ahmad Ismail (Filipina)
  • Juara 2. Mudroni (Indonesia)
  • Juara 3. Ali Mamalina Sandiqon (Filipina)

Hafalan Alquran 10 Juz

  • Juara 1. Ahmad Luqman Amidzaini (Malaysia)
  • Juara 2. Husaini Muhtadi (Indonesia)
  • Juara 3. Muhammad Husein Efendi (Indonesia)

Hafalan Hadits

  • Juara 1. Muhammad Idzhar (Indonesia)
  • Juara 2. Mubarok Ibnu Ali Akbar (Indonesia)
  • Juara 3. Muhammad Kamil Hakimin (Indonesia)

Sumber: kemenag.go.id (23/03/18)


Tim UGM Raih Emas di Kontes Robot Internasional Trinity College, AS

$
0
0

Tim Robot Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta meraih prestasi gemilang dengan berhasil menyabet emas dan perak pada ajang kontes robot internasional, The 25th Trinity College International Fire Fighting Home Robot Contest yang dilaksanakan pada 6-8 April 2018 di Oosting Gymanasium, Trinity College Ferris Athletic Center, Hartforf Connecticut, Amerika Serikat.

Gadjah Mada Robotic Team (GMRT) yang berhasil menjadi juara dengan menyabet medali emas dan perak untuk kategori lomba robot berkaki pemadam api terdiri dari Atin Yudi Wibowo (Diploma Teknik Elektro Sekolah Vokasi UGM, sebagai Ketua Tim),  Adien Gumilang (S1 Teknik Elektro, Fakultas Teknik UGM),  Dani Setyawan (S1 Teknik Mesin, Fakultas Teknik UGM), Habib Astari Adi (S1 Elektronika dan Instrumentasi, Fakultas MIPA UGM) didampingi oleh Dekan Sekolah Vokasi, Dr. Wikan Sakarinto, selaku Dosen Pembimbing dan dan Dr. Rachmat Sriwijaya selaku Ketua Pembina Gadjah Mada Robotic Team. Mereka mengadu prestasi dengan para mahasiswa lebih dari 60 tim yang berasal antara lain Amerika Serikat, Kanada, China, Ethiopia, Israel, Portugal, dan Persatuan Emirat Arab

Wikan, selaku ketua kontingen tim robot, sempat tidak menyangka tim robot UGM berhasil meraih juara. Pasalnya, robot berkaki yang diberi nama Al Fatih sempat mengalami masalah sebelumnya karena ada bagian robot yang patah setelah keluar dari bagasi pesawat.

Perjalanan dari Abu Dhabi hingga bandara John F. Kennedy, New York, koper berisi dua robot yang dibawa tidak diperkenankan masuk ke dalam kabin. Petugas imigrasi tetap memaksa agar masuk ke dalam bagasi pesawat.

“Petugas imigrasi US di Abu Dhabi bersikeras melarang koper berisi robot masuk kabin. Meski ditempel stiker “Fragile” tetap tidak bisa memastikan koper kita terlempar, tertumpuk, dan terbentur,” ujarnya.

Alhasil, setelah dari bandara, salah satu bagian robot ada yang patah. Anggota tim sempat ragu dan sedikit kecewa karena belum ikut perlombaan justru menghadapi masalah. Mereka berharap agar lem yang menyambungkan bagian robot yang patah tersebut bisa membawa keberuntungan.

“Saya menyemangati mereka, moga-moga lem-nya membawa berkah. Sudahlah, pokoknya dilem dan dipanaskan dengan hair dryer. Saya minta anak-anak tetap pede buat tampil maksimal besoknya,” kata Wikan menjelang satu hari sebelum perlombaan.

Tantangan tim robot UGM tidak hanya berhenti sampai di situ. Selama tiga jam lebih, ke empat mahasiswa ini harus menguras energi, pikiran dan mental karena terdapat peraturan agar semua robot yang mengikuti perlombaan diharuskan mengikuti tiga kali uji gelombang suara secara acak dengan kondisi robot masih dinyalakan.

Peraturan tersebut sempat membuat mahasiswa panik sebab mereka belum pernah menemukan aturan yang sama selama mengikuti perlombaan. Apabila tidak lolos uji tersebut maka dipastikan robot dari Indonesia tidak bisa ikut lomba.

“Terpaksa bongkar pasang sensor suara, kita hanya membawa empat buah sensor dari dua robot. Idealnya enam sensor untuk dua robot. Para mahasiswa melakukan riset, eksperimen dan bongkar pasang, hingga asap solder mengepul, hampir menabrak batas waktu yang ditentukan panitia,” kenang Wikan.

Tim dari UGM, kata Wikan, sempat melobi panitia agar memberikan kelonggaran waktu untuk dua robot yang dipastikan betul-betul siap mengikuti uji tersebut. Setelah dirasa sudah siap mengikuti tes, kedua robot dinyatakan lolos uji. “Akhirnya, kedua robot dinyatakan layak,” ujarnya.

Keberhasilan mahasiswa meraih juara kontes robot kali ini, patut diapresiasi. Sebab, perjuangan mereka untuk bisa lolos dan meraih juara menjadi kebanggaan bagi anak muda di Indonesia sehingga bisa berkarya dan meraih prestasi yang lebih baik lagi di kemudian hari.

Sumber: ugm.ac.id (09/04/18)

Santri Indonesia Juara International Schools Arabic Debating Championship 2018 di Qatar

$
0
0

“Indonesia mengukir tinta emas di kancah Internasional sebagai Juara pertama International Schools Arabic Debating Championship 2018 untuk kategori non-Native di Qatar,” ungkap Ustaz Agung Muttaqien, pengajar pada TAZKIA International Islamic Boarding School (Tazkia IIBC) di Kota Malang, Jawa Timur, yang merupakan manager sekaligus pelatih tim Indonesia.

Santri Indonesia dari Tazkia International Islamic Boarding School (IIBS) Malang mengharumkan nama bangsa dengan berhasil menyabet juara pertama dalam kejuaraan 4th International Schools Arabic Debating Championship 2018 yang diselenggarakan pada 7-11 April 2018 di Qatar National Convention Center Doha, Qatar dan diikuti 50 negara-negara dari kawasan Amerika, Eropa, Asia, Australia dan Timur Tengah. Indonesia juga menyabet juara Best Speaker pertama, kedua, dan ketiga untuk kategori non-native speaker.

Koordinator Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya KBRI Doha, Anwar Lukman Hakim, mengatakan Tim Indonesia yang berasal dari Takzia IIBC ini dengan gemilang membawa Sang Merah Putih ke atas panggung. Tim terdiri atas Aftina Zakiyya Wafda, Aqidatul Izzha Rahayu, Nuriya Lailatus Sakinah dan Shofiah Achmad Zaky.

Indonesia berlaga pada kategori non-native speaker, bersama 29 negara lainnya. Pada kategori ini, para siswi kelas 1 SMA ini berhasil meraih juara pertama dalam debat berbahasa Arab itu setelah mengalahkan Pakistan di babak final. Tak hanya itu, tim juga meraih predikat Best Speaker kategori non-native peringkat pertama diraih Aqidatul Izzha Rahayu, kedua oleh Aftina Zakiyya Wafda, dan ketiga Nuriya Lailatus Sakinah.

Selain itu Universitas Islam Negeri (UINI) Maulana Malik Ibrahim, Malang juga berhasil masuk tiga besar untuk pengajuan proyek “Debate Pioneer”, dan memperoleh bantuan teknis dari QatarDebate untuk mengembangkan budaya debat pada masyarakat Indonesia.

Duta Besar Indonesia untuk Qatar, Muhammad Basri Sidehabi menyampaikan kebanggaannya atas kemenangan Indonesia dalam kejuaraan bergengsi tersebut. Dubes Basri mengundang peserta Indonesia di Wisma Duta untuk merayakan kemenangan tim.

“Kita bersyukur atas prestasi tim Indonesia menjuarai kejuaraan yang bergengsi ini. Kemenangan ini meningkatkan citra Indonesia di Qatar dan terus semangat guna menjadi generasi emas Indonesia 2045,” kata mantan Anggota DPR ini.

QatarDebate yang didirikan pada 2008 dan diketuai langsung oleh Ibu Negara, Moza bint Nasser, merupakan kegiatan Qatar Foundation dan National Debating Organization for Qatar, untuk mengembangkan dan mendukung diskusi terbuka dan debat di kalangan mahasiswa dan pemuda di Qatar, kawasan Arab dan belahan dunia lainnya.

QatarDebate bertujuan menciptakan warga dunia dan pemimpin di masa depan baik di Qatar atau belahan dunia lainnya melalui berbagai program debat dalam bahasa Inggris dan Arab.

Sumber: cnnindonesia.com (13/04/18), republika.co.id (12/04/18)

Mahasiswa FKUI Raih Juara di Ajang EAMSC 2018, Nepal

$
0
0

Tim mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), yang merupakan bagian dari delegasi AMSA Indonesia, mencetak prestasi membanggakan sebagai “Juara 3 Scientific Poster” pada ajang East Asia Medical Students’ Conference (EAMSC) 2018 yang diselenggarakan pada 21-26 Januari 2018 lalu di Kathmandu, Nepal.

EAMSC merupakan konferensi kedokteran yang diikuti oleh sekitar 300 mahasiswa kedokteran dari 20 negara di benua Asia. Acara tahunan ini diselenggarakan oleh Asian Medical Student Association (AMSA) yang mengangkat suatu tema kesehatan global dengan tujuan menginspirasi para mahasiswa kedokteran untuk berpartisipasi aktif dalam memperbaiki dan menganalisis isu-isu kesehatan.

Dia ajang tersebut, tim yang terdiri dari Kristian Kurniawan (FKUI angkatan 2015), Fabiola Cathleen (FKUI 2016), Christine Lieana (FKUI 2016), dan Adriana V. Miranda (FKUI 2016) mempresentasikan karya ilmiah mereka yang berjudul “Maternal Factors Associated with Preeclampsia among Asian: Systematic Review of Large Cohort Studies”.

Karya ilmiah tersebut mengangkat isu mengenai tingginya angka kematian ibu terutama di negara berkembang. Dalam karyanya, mereka membahas 3 faktor risiko paling berpengaruh dan paling umum terkait preeklampsia pada orang Asia, yaitu Indeks Massa Tubuh (IMT) ibu, usia ibu saat hamil, dan riwayat hipertensi pada masa kehamilan dan preeklampsia pada kehamilan sebelumnya.

Selain itu, ditemukan juga faktor lain yang turut berkontribusi terhadap kejadian preeklampsia, meliputi diabetes mellitus, kehamilan dan kelahiran, rendahnya pendidikan dan aktivitas ibu.

Sumber: ui.ac.id (28/03/18)

 

Mobil Spektronics ITS Raih Juara Chem-E-Car Competition di Malaysia

$
0
0

Tim Spektronics Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, yang menghadirkan mobil prototipe Spektronics generasi ke-15 dan 16, mencetak prestasi membanggakan dengan berhasil menyabet juara ketiga dalam ajang 13th Malaysia Chem-E-Car Competition 2018 pada 1 April lalu di TATI University College, Malaysia.

Kompetisi mobil berbahan bakar kimia ini merupakan ajang tahunan yang mengadu tim-tim unggulan negara-negara ASEAN dalam mereaksikan bahan kimia menjadi energi gerak. Bersaing dengan 71 tim dari 25 perguruan tinggi se-ASEAN, tim Spektronics ITS berhasil melampaui rekor yang tercatat tahun sebelumnya di ajang yang sama.

Kompetisi ini mengharuskan mobil dari tiap tim untuk melaju menyelesaikan tantangan dan berhenti pada jarak yang telah ditentukan.

“Tim kami berhasil mencatatkan error pemberhentian hanya sejauh 19 sentimeter untuk kedua tantangan yang disediakan,” ungkap Miftahul Hadi, Manager Tim Spektronics ITS.

Dua tantangan tersebut adalah memasukkan bola ke gawang dan menjatuhkan pin bowling. Panjang lintasan yang disediakan untuk masing-masing tantangan tersebut adalah sejauh 4,5 meter dan 4 meter. Untuk menyelesaikan kedua tantangan tersebut, semua peserta hanya diberi waktu selama dua menit sehingga dibutuhkan reaksi kimia yang sifatnya cepat.

Untungnya, mobil mini yang dibekali dengan konsep alumunium-air battery berkekuatan 7 Volt ini berhasil berhenti di jarak 4,31 meter atau sejauh 19 cm dari garis finish. Tidak hanya itu, pada tantangan pertama, Spektronics 15 berhasil menyarangkan bola ke gawang dan mengantongi nilai sebesar 50 poin.

“Error yang kami buat pun hanya sejauh minus 19 cm, melampaui catatan tahun sebelumnya yang mencapai error sejauh 40 cm,” jelas mahasiswa Departemen Teknik Kimia ITS ini. Perolehan tingkat error yang cukup kompetitif tersebut kemudian mengantarkan Tim ITS menduduki posisi ketiga.

Hadi mengatakan, tahun ini tim melakukan beberapa perubahan dari Spektronics generasi sebelumnya yakni desain pengemasan dan penambahan beberapa komponen inovasi.

“Desain baterai Spektronics 15 menggunakan konfigurasi stack yang dapat mengurangi penggunaan elektrolit yang berlebihan. Untuk stopping mechanism-nya, mobil ini menggunakan degradasi dari magnesium oleh asam hidroklorida,” papar Hadi.

Sayangnya, pada tantangan kedua, Spektronics 15 gagal menjatuhkan pin bowling. Meski demikian, tim ini masih berhasil meminimalisir error sejumlah 0,19 meter. Salah satu kendalanya adalah miringnya lintasan sehingga tidak ada satupun tim yang berhasil menjatuhkan pin.

Tidak hanya itu, saudaranya, yaitu tim Spektronics 16 berhasil menempati posisi keempat dalam kompetisi poster. Dalam kompetisi poster ini, Spektronics 16 berhasil menjabarkan desain yang detail. Untuk konsep energi penggeraknya, mobil ini mereaksikan bahan kimia yang akan menghasilkan gas untuk dialirkan ke reaktor air dan air tersebut kemudian dialirkan untuk memutar turbin dan generator sehingga menggerakkan mobil.

Kemenangan di Malaysia ini tentunya menjadi lecutan semangat untuk tim Spectronics. Rencananya, tim yang digawangi oleh Miftahul Hadi, Afif Al Arif, Ronal Marada, Widi citra lestari, Satrya Fuad, Inneke Adinegoro, Auzan Widhatama, M. Rifqi Furtiansyah, Kharisma Perdana, dan Tiara Mahendra ini akan mengikuti American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Chem-E-Car di Amerika, Oktober mendatang.

Sumber: its.ac.id (03/04/18)

The Resonanz Children’s Choir Raih Juara Paduan Suara Internasional (EGP) di Slovenia

$
0
0


Paduan suara The Resonanz Children’s Choir (TRCC) yang dipimpin Avip Priatna kembali mengharumkan nama bangsa di kancah internasional dengan berhasil keluar sebagai pemenang European Grand Prix for Choral Singing pada 21 April 2018 di Maribor, Slovenia.

European Grand Prix in Choral Singing merupakan acara yang mempertandingkan para juara umum dari enam kompetisi paduan suara paling disegani di Eropa. Untuk pertama kalinya Indonesia meraih juara European Grand Prix (EGP), setelah perhelatan paduan suara paling bergengsi ini berlangsung selama 30 tahun.

“Selamat kepada The Resonanz Children’s Choir dan Avip Priatna untuk menjadi paduan suara Indonesia pertama yang memenangkan EGP for Choral Singing,” tulis EGP melalui akun Facebook resminya.

TRCC tampil memukau membawakan lagu tradisional Bali berjudul “Janger” yang diaransemen Agustinus Bambang Jusana. Dalam video yang beredar di Facebook, seisi ruangan tersebut memberikan standing ovation.

“Saya bersyukur dan senang sekali TRCC untuk kesekian kalinya kembali mengharumkan nama Indonesia di kompetisi dunia, sekaligus mengukir prestasi baru sebagai paduan suara dari Indonesia pertama yang menjadi juara European Grand Prix in Choral Singing,” ujar Avip Priatna, Direktur Musik The Resonanz Music Studio.

Lebih lanjut, Avip mengatakan, “Prestasi ini menunjukkan pada dunia bahwa Indonesia tidak hanya mampu menampilkan karya asal Indonesia saja, tetapi juga mampu menginterprestasikan karya-karya komposer dunia. Ini merupakan buah dari kerja keras para anggota TRCC yang menyediakan waktu untuk latihan, tak hanya di antara kegiatan sekolah mereka dan bahkan di akhir pekan.”

Dengan 44 penyanyi anak-anak, TRCC tampil membawakan tujuh buah karya, yaitu Ad Amore karya Lee R. Kesselman, Duo Seraphim karya Thomas Luis de Victoria, Der Wassermann karya Robert Schumann, Salve Regina karya komposer Indonesia, Ivan Yohan, Steal Away Arr. Gwyneth Walker, 137 Hip Street karya komposer Indonesia, Fero Aldiansya Stefanus (b.1988), dan lagu tradisional Bali berjudul Janger yang diarransemen oleh Agustinus Bambang Jusana.

Pada kompetisi EGP ini, TRCC bersaing dengan para juara umum tahun 2017 dari kompetisi lainnya. Mereka adalah Allmänna Sången dari Swedia (juara umum International Choral Competition Gallus Maribor di Slovenia), Coro Musicanova dari Roma, Italia (juara umum Florilège Vocal de Tours, di Perancis), The Stockholms Musikgymnasium Chamber Choir dari Swedia (juara umum International May Choir Competition di Bulgaria), dan Beijing Philharmonic Choir dari Tiongkok (juara umum Concorso Polifónico Guido d’Arezzo di Italia).

Kemenangan dalam European Grand Prix for Choral Singing ini melengkapi deretan prestasi yang berhasil diukir oleh TRCC. Pada 2-5 November 2017 yang lalu, TRCC berhasil meraih juara pertama pada kategori Children’s Choir, Public Audience Award dan meraih Juara Umum pada ajang 49th Tolosa Choral Contest yang berlangsung tanggal di kota Tolosa, Spanyol. TRCC juga memenangkan Juara Umum pada Musica Eterna Roma International Choral Competition and Festival pada bulan Juli 2017 lalu.

Sumber: kompas, viva.co.id (22/04/18)

 

Viewing all 1974 articles
Browse latest View live