Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Instalasi Bambu Modular Lengkongliu Karya Team U UI Raih 2 Penghargaan Internasional di China

$
0
0

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI) yang tergabung dalam Team U berhasil mengembangkan inovasi Lengkongliu, sebuah instalasi bambu modular yang menghadirkan perpaduan tradisi lokal melalui elemen visual dan kinetik. Instalasi ini menggabungkan unsur budaya Bali dan China dengan pendekatan berbasis performa, yang memungkinkan struktur merespons kondisi lingkungan setempat serta menghadirkan efek artistik dari permainan cahaya, bayangan, dan gerakan.

Atas inovasi Lengkongliu, Team U meraih dua penghargaan dalam ajang 2024 Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area, Association of Southeast Asian Nations International Colleges and Universities Construction Competition. Kompetisi ini merupakan ajang konstruksi terbesar di China yang telah berlangsung selama 23 tahun. Peserta ditantang untuk merancang dan membangun paviliun seni inovatif menggunakan bambu dalam skala 1:1. Kompetisi ini diawali dengan seleksi di enam negara, yaitu Indonesia, Thailand, Malaysia, Vietnam, Laos, dan Guangzhou, China.

Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh The School of Architecture at South China University of Technology dan Guangzhou Nansha Bird Park, Team U berhasil meraih Juara 1 dalam kategori Indonesia Division serta Juara 2 di tingkat internasional. Pengumuman tingkat regional Indonesia berlangsung di Universitas Warmadewa, Bali, pada 26 Oktober 2024, sementara pengumuman tingkat internasional dilakukan pada 16 Desember 2024.

Lengkongliu dibangun menggunakan material utama bambu dan rotan dengan teknik sambungan tradisional. Untuk memperkuat struktur dan nilai estetika, material lain seperti kain, beton, dan baja turut digunakan. Selain itu, instalasi ini dirancang dengan fitur wind catcher yang menangkap dan mengarahkan angin guna menggerakkan bagian-bagian tertentu dari struktur. Tiga keunggulan utama dari inovasi ini adalah desain berbasis performa yang memanfaatkan potensi lingkungan, konsep yang berakar pada kearifan budaya Bali dan Tiongkok, serta sistem modular yang mempermudah proses konstruksi, menjadikannya lebih fleksibel untuk berbagai lokasi.

Di bawah bimbingan Prof. Ir. Antony Sihombing, MPD., Ph.D., dari Departemen Arsitektur FTUI, Team U yang terdiri dari tujuh mahasiswa berhasil menciptakan inovasi ini. Empat mahasiswa berasal dari jurusan Arsitektur, yakni Vine Novia Pakpahan, Jasmine Arindita Khalis A, Syahlaisa Afra Amani, dan Luqman Kamaludin, sementara tiga lainnya dari jurusan Arsitektur Interior, yaitu Muhammad Izzudin Alqassam, Cecilia Grace Simamora, dan Laura Mellisa.

Prof. Antony menjelaskan bahwa mahasiswa Arsitektur FTUI telah terbiasa merancang dan mengembangkan konsep arsitektur secara sistematis. Saat ini, mereka tengah menyelesaikan Studio Perancangan Arsitektur 5, yang memberikan pengalaman langsung dalam proses perancangan.

“Mahasiswa telah melalui tujuh semester pembelajaran metode perancangan, sehingga dalam pengembangan Lengkongliu, mereka dapat dengan cepat menyesuaikan konsep yang relevan. Desain ini dikembangkan secara kontekstual dengan mempertimbangkan material bambu dan interaksi dengan angin, lalu direalisasikan dalam skala 1:1 di China,” jelasnya.

Dekan FTUI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D., berharap bahwa inovasi Team U dapat mendorong mahasiswa untuk terus mengeksplorasi kreativitas dalam desain arsitektur. Selain menjadi pemenang kompetisi, instalasi Lengkongliu juga akan dipamerkan di Guangzhou sebagai bagian dari acara internasional The Guangdong-Hong Kong-Macao Greater Bay Area and ASEAN International Colleges and Universities Construction Competition.

“Instalasi ini diharapkan menjadi contoh arsitektur yang responsif terhadap kondisi lingkungan sekaligus menjadi inspirasi inovasi berbasis budaya di masa depan,” ungkapnya.

Sumber: ui.ac.id (10/02/2025)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Trending Articles