Gunawan, Dosen Arsitek dan juga Dekan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) berhasil membuat desain jembatan transportasi berkonsep sarang lebah atau trio heksagonal (segi enam) yang diajukan sebagai solusi kemacetan Kota Surabaya, Jawa Timur.
Apabila dibangun di sepanjang jalur sungai, maka konsep heksagonal itu memiliki kelebihan berupa nihilnya biaya pembebasan lahan dan dapat memperdalam dasar sungai. Dengan demikian fungsi sungai menjadi tergandakan sebagai jalur transportasi air.
“Konsep transportasi heksagonal ini bisa untuk transportasi massal seperti jalur kereta api, kendaraan roda 4, maupun kendaraan roda 2 yang berada di atas tanah. Konsep ini akan membentuk pola 3 segi enam, yang memiliki 2 sayap atau jalur untuk transportasi kereta api,” kata Gunawan.
Gunawan memaparkan di bawah sayap segi enam pada desain terdapat 2 segi tiga sebagai rangkaian trio heksagonal yang berfungsi sebagai balok induk. Rangkaian ini juga bisa difungsikan sebagai lintasan utilitas kota atau perpipaan dan perkabelan dari PDAM maupun PLN.
Konfigurasi trio heksagonal atas segi enam memiliki kelebihan pada sistem konstruksi yang lebih kuat, masif, stabil serta sebagai konsep yang terbarukan. Nantinya segi enam tersebut akan dicetak terlebih dahulu, kemudian dirangkai pada jalur yang diinginkan.
“Sehingga diharapkan konfigurasi ini bisa merangkai ruang yang lebih banyak lagi, meskipun jika diimplementasikan biaya yang dianggarkan akan lebih mahal,” imbuhnya.
Gunawan mematenkan konfigurasi cerobong ventilasi dan bentuk konfigurasi tiang jembatan. Desain jembatan dengan tiga heksagonal itu telah mendapat sertifikat desain industri dari Kemenkumham. Gunawan mengerjakan desain itu bersama rekannya Muh Sjamsul Arifin. Serifikat ini berlaku 10 tahun yang ditandatangani Dirjen Hak Kekayaan Intelektual Direktur Hak Cipta Desain Industri.
“Penuh syukur, Kemenkumham telah mematenkan karya kami. Tapi ini masih predesign. Saya meyakini, konstruki dengan jembatan ini bisa mengatasi semua persoalan transportasi kota. Termasuk macet. Jalur motor juga bisa tarakomodasi di jembatan ini,” ujarnya.
Temuannya itu didedikasikan sebagai bentuk keseriusannya untuk membantu pemerintah mengatasi permasalahan kemacetan di Surabaya. Ia mengaku terinspirasi dari sarang lebah yang terlihat begitu indah dan kokoh. Inspirasi itu diimplementasikannya dengan konsep Jembatan An-Nahl ini.
“Ide ini muncul pada tahun 2004, namun seiring dengan perkembangannya, desain trio heksagonal mengalami penyempurnaan dan menjadi konsep jembatan sistem transportasi satu-satunya yang ada di dunia dengan menggunakan desain segi enam yang estetik,” ujar dia.
Dia menyatakan masih terus mengembangkan rancangannya sebagai bentuk penyempurnaan desain Trio Heksagonal dan berharap ada pihak yang merespons desain yang dikerjakannya ini.
“Konsep trio heksagonal ini masih taraf desain, belum implementasi. Jika ada pihak yang menginginkan desain trio heksagonal untuk disempurnakan, maka saya akan menerimanya dengan tangan terbuka,” ucap dia.
Jembatan Sarang Lebah ini bisa disebut jalan tol multifungsi dan multi ruas. Sangat futuristik dan berwawasan ke depan.
Sumber: liputan6.com (06/11/15), kedaide.com
