Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1949

Andi Suhandi: Pendiri Sanggar Matahari, Peraih Kick Andy Young Hero 2011

$
0
0

Memberi dan berbagi kepada yang membutuhkan tidak harus menunggu setelah menjadi hartawan atau orang kaya. Dalam keterbatasan, ternyata kita bisa melakukan dan berbuat sesuatu kepada sesama. Andi Suhandi misalnya. Walau dengan segala keterbatasan, ia peduli dengan anak jalanan. Melalui Sanggar Matahari yang didirikan, ia memberikan pendidikan dan bekal kepada anak-anak jalanan.

“Saya berharap dengan bekal pendidikan dan keterampilan yang diperoleh melalui Sanggar Matahari, anak-anak jalanan itu tidak hidup di jalanan lagi,” ujar Andi Suhandi. Ia bermimpi 10 atau 15 tahun lagi tidak ada lagi anak-anak berkeliaran di jalanan, harap Andi Suhandi yang tahun ini terpilih menjadi Young Hero 2011 pilihan Kick Andy.

Hidup adalah kerja keras. Hal itulah yang tertanam dalam kehidupan anak asal Sukabumi, Jawa Barat ini. Bayangkan, sejak kecil ia sudah memiliki pekerjaan seperti layaknya orang dewasa.

Pada saat duduk di bangku kelas SD, ia sudah jadi kuli petik padi, kuli bangunan, tukang antar batu, tukang antargenteng, tukang kredit pakaian dalam wanita, tukang cari kayu bakar, tukang cari rumput untuk kambing, tukang jual semangka, dan masih banyak lagi sampai-sampai nyaris tak punya waktu untuk bermain.

Masa sekolah SMP, ia lalui  dengan kerja keras.  Selain jarak  puluhan  kilometer yang  harus  ia lalui, Andi juga  harus  pintar-pintar  mengatur waktu  sekolah dan bekerja. Lepas SMP Andi mendaftar ke SMA negeri favorit di daerahnya, SMAN 1 Cibadak. Sukabumi  Namun, karena kekurangan biaya, Jual kambing dengan harga sebesar sama dengan harga pendaftaran sekolah.

Di SMA ia aktif bernasyid,  lalu membawa  keterampilan itu ke rumahnya. Setelah mengajar ngaji bersama ibu dan kakak. Selepas Magrib Andi mengumpulkan anak2-anak warga desanya di teras rumahnya yang sederhana dan membentuk   grup  nasyid. Sekarang  grup nasyis  itu  sudah  terkenal di kampungnya sehingga desa tetangga meminta untuk mengisi beragam acara, mulai dari pernikahan, khitanan, sampai perayaan hari besar Islam.

Setelah lulus SMA tahun 2006, Andi nekat ikut kakaknya yang  hanya seorang pedagang agar-agar keliling di kawasan Kranji, Bekasi. Andi pun akhirnya ikut berjualan agar-agar keliling dengan pikulan keliling kompleks bersama kakaknya, dengan keuntungan maksimal Rp. 15 ribu. Untuk  mencari tambahan penghasilan,  Andi dan kakaknya mengamen di  emperan toko, sambil mengajari anak-anak jalanan yang mereka temui. Anak-anak jalanan itu diberi  pelajaran pengetahuan umum, pendidikan agama, seni, hingga  motivasi.

Di luar kegiatannya sebagai mahasiswa, Andi  masih terus  memberikan pelajaran bagi anak-anak  jalanan di Bekasi,  juga pelajaran seni nasyid, dengan bantuan dua orang temannya, yaitu Nadia dan Rijal. Bahkan di Bekasi juga Andi  berhasil membuat grup nasyid bernama Anjalis (grup  nasyid laki-laki) dan Melati voice  (grup nasyid perempuan).

Karena tempat tak lagi sekadar mewadahi anak jalanan, Anjalis jadi nama tim nasyid laki-laki, Melati Voice jadi nama tim nasyid perempuan, dan kemudian melebur berganti nama menjadi  “Sanggar Anak Matahari” di tahun 2006.

Jumlah anak di sanggar matahari sekitar 200 orang dari beragam latar belakang: anak jalanan, yatim, dhuafa, dan anak-anak sekitar di sanggar. Di Sanggar Matahari diperkenalkan  sebuah  system pengajaran unik  yang mereka  sebut dengan  istilah “MLM Kebaikan.” yaitu sebuah sistem pengajaran berjenjang, misalnya: 1 anak yang berprestasi membina 10 orang anak lainnya.

Sumber: news.aribicara.com, kick andy.com



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1949

Trending Articles