Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran (Unpad) menorehkan prestasi membanggakan di dua ajang internasional, yakni “The 14th Asia Pacific Pharmaceutical Symposium (APPS)” di Pattaya, Thailand dan “The 61st International Pharmaceutical Student Federation (IPSF) World Congress” di Hyderabad, India.
Di APPS yang berlangsung pada 21 -27 Agustus lalu, ada 3 prestasi yang diraih, yakni juara pertama dalam kategori Public Health Show yang diraih oleh Henny Aryani, serta juara kedua dan ketiga pada kategori beginner “Patient Counseling Event” diraih oleh Nisa Masyitah dan Fersty Andini Putri.
Adapun di ajang IPSF World Congress yang diadakan pada 30 Juli hingga 9 Agustus lalu, Lee Mun Chee, mahasiswa asal Malaysia yang belajar di Kelas Pengantar Bahasa Inggris Farmasi Unpad berhasil meraih juara dua kategori Clinical Skill Event Jeopardy.
Kedua ajang tersebut digelar oleh International Pharmaceutical Student Federation (IPSF). Untuk kegiatan APPS di Thailand merupakan simposium yang diikuti oleh mahasiswa farmasi anggota IPSF se-Asia Pasifik sedangkan kegiatan di India diikuti oleh mahasiswa farmasi anggota IPSF dari seluruh negara di dunia.
Sebanyak 18 delegasi dari Unpad mengikuti APPS. Nisa menjelaskan, pada kategori Patient Counseling Event, peserta diawali dengan mengikuti workshop mengenai patient counseling. Setelah mengikuti workshop kemudian dibuka pendaftaran untuk mengikuti kompetisi patient counseling yang nantinya akan diambil beberapa nama di babak penyisihan.
Teknisnya, setiap peserta konseling akan melakukan simulasi bagaimana menangani pasien. Di hadapan peserta dan juri, Nisa dan Fersty masing-masing dihadapkan dengan satu partisipan yang berperan sebagai pasien. Peserta kemudian melakukan konseling mengenai penanganan penyakit dan informasi mengenai obat yang akan diberikan.
“Dari 16 peserta yang ikut, keluarlah tiga nama peserta, yakni saya, Nisa, dan satu mahasiswa asal Thailand untuk kategori beginner,” tambah Fersty.
Nisa menjelaskan, untuk kategori beginner, aspek yang dinilai ialah sistematika konseling terhadap pasien. Agar bisa menghasilkan yang terbaik, keduanya pun rutin melakukan latihan dengan bantuan para dosen di Fakultas Farmasi.
Selain meraih juara, Nisa mengaku banyak mendapatkan informasi khususnya mengenai cara konseling yang baik kepada pasien. Sebab, di samping berkompetisi, mereka juga mendapatkan masukan dari para juri tentang bagaimana mekanisme konseling yang tepat.
“Kita juga banyak bertukar informasi mengenai sistem pendidikan di negara-negara lainnya,” kata Nisa.
Pada kategori Public Health Show, Henny melakukan presentasi dan pameran poster tentang public health. Meski dengan persiapan singkat, Henny yang dibantu oleh Departemen IPSF Bem Keluarga Mahasiswa Farmasi (Kemafar) Unpad berhasil mengalahkan 18 peserta dari negara lainnya. Hal inilah yang menjadi kebanggaan tersendiri bagi Henny.
Tidak hanya meraih juara, Henny juga didaulat menjadi Regional Media and Publication Officer (RMPO) IPSF Asia Pacific Regional Office. Dalam jabatan tersebut, Henny bertugas memublikasikan serta mengundang para anggota setiap agenda yang diselenggarakan oleh IPSF APRO.
“Saya ingin mengenalkan IPSF APRO itu sendiri ke Unpad, biar banyak mahasiswa Unpad yang bisa ikut sehingga Farmasi Unpad juga bisa lebih terkenal lagi,” kata Henny.
Di ajang IPSF World Congress, Lee harus bersaing dengan 9 peserta dari negara lain. Kompetisi yang dilakukan ialah menjawab pertanyaan teknis mengenai keterampilan klinis bidang Farmasi.
“Dengan juara ini, kita bisa sharing informasi yang didapat dari event ini ke teman-teman di Farmasi Unpad sehingga mereka bisa eksplor lagi,” ujar Lee.
Sumber: unpad.ac.id (04/09/15)
