Belajar, belajar, dan terus belajar mungkin adalah kata yang bisa mendeskripsikan Welin Kusuma. Pria asal Makassar ini berhasil meraih 19 gelar sarjana hanya dalam waktu 13 tahun. Pada usianya yang masih 32 tahun, ia sudah memperoleh gelar sebanyak itu.
Nama Welin menjadi topik berita situs media asing lantaran keberhasilannya tersebut. Beritanya dimuat dalam situs media asing, http://www.weirdasianews.com dengan judul “Young Man Earns 19 Degrees and Titles in Only 13 Years.”
Dalam beritanya tertulis, Welin mengaku sulit untuk menulis namanya. Namun, karena kebanggaannya, ia pun selalu menulis nama lengkapnya bersama dengan semua prestasi kehormatan, yang bisa memakan tiga baris, lantaran ikut menyertakan gelar pendidikannya yang terdiri dari 8 gelar sarjana, 3 gelar master dan 8 gelar profesional.
Seluruhnya, jika ditulis menjadi: Welin Kusuma ST, SE, S.Sos, SH, S.Kom, S.S, SAP, S.Stat, MT, MSM, MKn, RFP-I, CPBD, CPPM, CFP, AffWM, BKP, QWP.
Orang mungkin berpikir bahwa ia telah menghabiskan seluruh hidupnya belajar. Namun, Welin hanya menghabiskan 13 tahun mendapatkan semua gelarnya.
Bagaimana caranya?
Pertanyaan yang timbul adalah bagaimana cara Welin meraih semua itu? Ia mengambil kelas secara paralel, menghabiskan sepanjang hari berjalan dari satu universitas ke universitas lain. Ada saat-saat belajar sampai sulit baginya. Dia bahkan sempat menerima peringatan untuk mengambil kursus lebih lama dari waktu normal yang dianjurkan, dan ia seringkali juga memiliki kelas yang tumpang tindih.
Namun, ia tidak menyerah dengan rintangan yang dialami. Itu tak menjadi penghalang untuk mencapai keinginannya. Ketika ditanya mengapa dia begitu begitu banyak ilmu, jawabannya sederhana. Ia hanya ingin mewujudkan mimpi menjadi konsultan terintegrasi yang dapat memberikan banyak perspektif untuk kliennya.
“Gelar profesional saya berhubungan dengan manajemen, keuangan, dan perpajakan,” jelasnya. Meskipun ia banyak fokus pada bidang manajemen, ia juga belajar soal hukum dan bidang ilmu lainnya untuk membantu kliennya mendapatkan informasi lengkap.
Berikut adalah daftar lengkap pendidikannya:
- Lulusan SMAN 1 Kendari
- Sarjana Manajemen Ekonomi (SE) besar di STIE Urip Sumoharjo, 2001
- Sarjana Teknik (ST) Universitas Surabaya (Ubaya), 2004
- Sarjana Hukum (SH) Universitas Airlangga 2002
- Sarjana Administrasi Publik (S.Sos) Universitas Terbuka (UT) Surabaya, 2002
- Sarjana Teknik Informatika (S.Kom) Sekolah Tinggi Teknik Surabaya (STTS), 2002
- Sastra Inggris (SS) Universitas Kristen Petra, 2003
- Sarjana Administrasi Publik (SAP)
- Sarjana Statistik (S.Stat)
- Magister Teknik Industri (MT) Insitut Teknologi Surabaya (ITS), 2004
- Master Ilmu Manajemen (MSM) Universitas Airlangga (Unair)
- Magister Notaris (MKn) Universitas Airlangga (Unair)
Gelar profesionalnya meliputi:
- Perencana Keuangan Terdaftar, Indonesia (RFP-I)
- Pengembang Merek Profesional Bersertifikat(CPBD)
- Manajemen Produk Profesional Bersertifikat(CPPM)
- Perencana Keuangan Bersertifikat (CFP)
- Afiliasi manajer kekayaan (AffWM)
- Konsultan Perpajakan Bersertifikat (BKP)
- Perencana Keuangan Berkualitas (QWP)
- Sumber Daya Manusia Profesional Bersertifikat (CPHR)
Untuk mendapatkan semua gelar ini, diakui Welin, ia tak banyak membebani orangtuanya, karena ia membiayai seluruh pendidikannya secara mandiri sejak 2004.
Apakah 19 gelar yang kini dimiliki Welin berguna dalam pekerjaannya? Dia mengaku hanya 3 ilmu yang terpakai, yakni Teknik Industri, Teknik Informatika, Manajemen.
“Untuk mendapatkan pekerjaan saya saat ini, saya tidak mengandalkan banyaknya gelar tersebut. Gelar dan ilmu tersebut akan saya gunakan untuk bekal ke depannya untuk mengembangkan usaha di bidang konsultansi yang terintegrasi,” jelas Welin.
Sudah Cukup?
Meski sudah meraih gelar banyak, namun apa hal itu sudah cukup? Ternyata tidak. Welin kini mengambil program S1 Ilmu Komunikasi di Universitas Terbuka Surabaya. Ia kuliah secara online tanpa tatap muka.
“Belajar di universitas terbuka lebih fleksibel bagi saya, karena saya dapat mengikuti tutorial secara online dan mengikuti ujian akhir di akhir pekan,” kata Welin
Sambil menjalani kuliah demi meraih gelar ke-20, Welin bekerja sebagai Hand-Rolled Analyst di PT HM Sampoerna Tbk, yang terletak di Surabaya. “Sejak tahun 2009 di bagian sistem informasi produksi PT HM Sampoerna Tbk sampai sekarang,” jelasnya.
Selain itu, pria kelahiran 8 Maret 1981 ini juga mempunyai pekerjaan sampingan. “Di luar jam kerja tersebut saya bekerja sebagai konsultan pajak.” ujarnya.
Sumber: news.viva.co.id (21/7/13), liputan6.com (24/7)
