Muhammad Salim, pria kelahiran Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan, 4 Mei 1936 ini adalah bukti hidup bahwa penghargaan datang bukan karena gelar dan jabatan, tetapi karena karya berkelanjutan. Hampir sepanjang hidup ia menekuni ”lontarak”, naskah kuno beraksara Bugis-Makassar. Dia menghidupkan dan memaknainya kendati ini kerja sunyi tanpa banyak imbalan. Salim ”bekerja” di Yayasan Kebudayaan Sulawesi Selatan [...]
