Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Santri Jombang Sabet Juara 1 Lomba Kaligrafi Internasional di Irak

$
0
0
Tamam dan karyanya

M. Badru At-Tamami Fadly (24), seorang santri dari Pesantren Kaligrafi SaKal di Jombang, Jawa Timur, meraih prestasi gemilang dengan berhasil meraih juara pertama dalam ajang lomba kaligrafi internasional di Irak. Tamam, demikian ia biasa disapa, berhasil membawa pulang penghargaan 1st Award Riq’ah Script pada ajang Musabah International As-Safer Iraq 2025 yang diselenggarakan pada 28 Februari 2025.

Tamam mengisahkan bahwa awal ketertarikannya pada kaligrafi bermula saat ia melihat unggahan di media sosial tentang seorang kaligrafer asal Indonesia yang berhasil menjuarai perlombaan kaligrafi internasional di Turki. Hal itu memotivasinya untuk mendalami seni kaligrafi agar bisa mengikuti jejak sang juara.

Untuk mewujudkan impiannya, Tamam memutuskan menimba ilmu di Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (LEMKA) di Sukabumi, sebelum akhirnya melanjutkan proses belajar di Pesantren SaKal, Jombang. Berkat ketekunannya, Tamam akhirnya dipercaya untuk mengikuti kompetisi bergengsi ini, yang sekaligus menjadi tugas akhir dari pembelajaran di khat Riq’ah.

“Alhamdulillah, berkat bimbingan dari guru-guru saya, terutama Ustaz Bukhari Ibnu Athoillah, saya berhasil meraih Juara 1,” ujar Tamam.

Tamam mengungkapkan bahwa persiapan lomba ini memerlukan waktu sekitar satu bulan. Proses tersebut dimulai dari tahap perencanaan tata letak (layout), pematangan kaidah penulisan, hingga penyelesaian akhir (finishing). Ia menyebutkan bahwa penentuan desain layout dan proses penyempurnaan kaidah menjadi tantangan terbesar dalam perlombaan tersebut.

Dalam kompetisi ini, setiap peserta diwajibkan membuat karya kaligrafi di lokasi masing-masing dengan hasil yang matang dan maksimal. Tidak mengherankan jika pengerjaan karya dapat memakan waktu berbulan-bulan sebelum akhirnya dikirim ke negara penyelenggara untuk dinilai oleh juri internasional.

Meski telah mencetak prestasi membanggakan, Tamam tidak berpuas diri. Ia menargetkan pencapaian yang lebih besar di ajang internasional berikutnya. Saat ini, ia berfokus pada pendalaman ilmu kaligrafi untuk meraih lebih banyak ijazah khat sebagai bentuk pengakuan keahliannya di bidang ini.

“Semoga ke depan bisa lebih baik lagi, bisa menjuarai event internasional lainnya, dan yang terpenting bisa bermanfaat serta menginspirasi anak-anak muda agar tertarik belajar kaligrafi,” harap Tamam.

Ia pun menyampaikan pesan kepada para kaligrafer muda untuk terus bersemangat, pantang menyerah, dan konsisten dalam mendalami seni kaligrafi.

Prestasi yang diraih Tamam menjadi bukti nyata bahwa seni kaligrafi Indonesia mampu bersaing di tingkat dunia. Kemenangannya tidak hanya membanggakan Pesantren SaKal dan komunitas kaligrafer, tetapi juga membawa nama baik Indonesia di kancah seni Islam internasional.

Sumber: daaiplus.com (06/03/2025), blog.pigijo.com (07/03/2025)


Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Trending Articles