Nama Muhammad DeLiang Al-Farabi mendadak viral setelah videonya mencuri perhatian publik Amerika Serikat. Bocah berusia 11 tahun asal Trenggalek ini tak hanya menuai pujian di luar negeri, tetapi juga menarik perhatian media di Indonesia.
DeLiang bersama sang ayah, Ario Muhammad, pernah diundang ke podcast Close the Door milik Deddy Corbuzier. Deddy bahkan memberikan judul dramatis untuk episode tersebut: “HARUS NONTON INI!! Anak Indonesia 11 Tahun Rilis 8 Buku ‘Dark’ Top Chart di Amerika!!”. Video tersebut kini telah ditonton 2 juta kali, membuktikan antusiasme publik terhadap kisah inspiratif DeLiang.
Keahlian Menulis yang Luar Biasa di Usia Muda
Yang membuat DeLiang istimewa adalah kemampuannya menulis dalam bahasa Inggris, meskipun awalnya ia hanya berbicara dalam bahasa Indonesia di rumah. Kini, DeLiang telah menerbitkan lebih dari 40 buku yang mayoritas bertema fantasi dan dark comedy. Bahkan, beberapa karyanya sukses menembus tangga top chart Amazon di Amerika Serikat dan Inggris.
Perjalanan menulis DeLiang dimulai sejak usia tujuh tahun dengan buku berjudul “DeLiang the Deer“. Karena adanya batasan usia di penerbit Eropa, sang ayah memutuskan menerbitkan karya tersebut melalui Amazon. Keputusan ini terbukti tepat, karena buku tersebut mendapatkan sambutan hangat dari pembaca internasional.
Novel-novel populer DeLiang seperti “A Tale of J: A Dark Winter” dan “A Tale of J: Quirky Friends” berhasil masuk dalam Top 15 Amazon USA dan UK kategori Dark Comedy. Selain itu, karyanya yang berjudul “Rigel: The Last Guardian” sukses menembus Top 50 Amazon dan telah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan judul “Rigel Sang Penyelamat: Planet Misterius“.
Kisah di Balik Perjalanan DeLiang
DeLiang yang lahir di Taipei, Taiwan pada 18 Juni 2011 ini adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak kecil, ia tumbuh di lingkungan yang menjunjung tinggi literasi. Ayahnya, Ario Muhammad, memiliki trik khusus untuk menumbuhkan kecintaan anak-anaknya pada membaca: membeli banyak buku sekaligus dan memberikan kebebasan memilih bacaan.
Selain itu, Ario juga membiasakan DeLiang menulis dengan memberikan sebuah buku harian bernama “Silver Diary”. Lewat buku tersebut, DeLiang bebas menulis apa saja untuk melatih kreativitas dan mengungkapkan emosinya.
Prestasi yang Mengesankan
Di usia 10 tahun, DeLiang meraih royalti pertamanya sebesar Rp20 juta berkat karyanya yang populer. Saat ini, ia sedang mengerjakan proyek penulisan buku bertema sejarah Nabi Muhammad dengan fokus pada Perang Badar yang berjudul “The War of Badr“. Buku tersebut kabarnya akan diterbitkan oleh penerbit di London.
Tak hanya menulis novel, DeLiang juga berkontribusi untuk anak-anak Indonesia dengan membuat 20 seri buku edukasi untuk belajar bahasa Inggris. DeLiang aktif berbagi pengalaman dan pengetahuannya. Ia pernah menjadi pembicara di acara TEDxSMPI Al Abidin Surakarta Youth, di mana ia membahas perjalanannya sebagai penulis muda.
DeLiang juga aktif di media sosial, seperti Instagram, di mana ia berbagi aktivitas sehari-hari, proses kreatif menulis, dan berinteraksi dengan para penggemarnya. Hal ini menunjukkan bahwa DeLiang tidak hanya berprestasi dalam menulis, tetapi juga aktif dalam berbagai kegiatan yang mendukung perkembangan literasi dan kreativitas di kalangan generasi muda.
Inspirasi bagi Generasi Muda
Keberhasilan DeLiang membuktikan bahwa usia bukanlah batasan untuk meraih prestasi gemilang. Dengan bakat luar biasa, dedikasi tinggi, serta dukungan penuh dari keluarga, DeLiang berhasil mengukir namanya sebagai penulis cilik yang berprestasi di kancah internasional. Sosoknya menjadi inspirasi bagi anak-anak Indonesia untuk berani bermimpi besar dan berjuang meraihnya.
Sumber: goodnewsfromindonesia.com (05/02/2024) dan (07/02/2024), ussfeed (16/02/2025)