Anak muda Indonesia kembali menorehkan prestasi gemilang di kancah internasional. Startup Tulibot, yang dikembangkan oleh Haris Hendrik, Muhammad Alan Nur, dan timnya dari alumni mahasiswa Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS), berhasil meraih penghargaan 1st runner-up di World Bank Pitch Competition 2024 pada 31 Mei 2024.
Dalam kompetisi bergengsi ini, Tulibot menghadirkan aplikasi inovatif berbasis kacamata pintar. Aplikasi ini bertujuan untuk membantu penyandang disabilitas tuna rungu dalam berkomunikasi, sambil memanfaatkan teknologi berkelanjutan.
Kompetisi tersebut diselenggarakan dalam rangka World Bank Group Youth Summit edisi tahun ini, dengan fokus pada inklusi digital, AI, dan teknologi berkelanjutan. Alan menyampaikan kebanggaannya atas prestasi ini. Ia menjelaskan bahwa Tulibot adalah startup pertama dari Indonesia yang meraih penghargaan dalam kompetisi ini dalam 13 tahun terakhir.
Dalam perjalanan menuju 1st runner-up, Tulibot berhasil mengalahkan lebih dari 2.000 peserta dari 120 negara yang berpartisipasi. Mereka berhasil masuk ke dalam 6 finalis terbaik sebelum akhirnya meraih posisi 1st runner-up. Di samping Tulibot, ada dua juara utama dalam kompetisi ini, yaitu startup Luxeed Robotics yang mendapat penghargaan pilihan juri, dan startup Owanda yang menjadi pilihan audience.
Keberhasilan ini membuka kesempatan bagi Tulibot untuk mempresentasikan ide mereka di Konferensi Tingkat Tinggi G20 2024, yang dijadwalkan berlangsung di Rio de Janeiro, Brazil, pada November mendatang. G20 merupakan forum kerja sama ekonomi internasional yang terdiri dari 19 negara dengan ekonomi besar di dunia dan Uni Eropa.
Alan juga menekankan bahwa prestasi ini bukan hanya milik Tulibot semata, tetapi juga untuk ekosistem startup di Indonesia secara keseluruhan. Ia berharap bahwa kabar ini dapat menginspirasi banyak pihak dan menunjukkan bahwa inovasi dari Indonesia memiliki daya saing global yang signifikan.
Sumber: mediaindonesia.com (19/06/2024)