Nama Karisma Evi Tiarani seketika ramai diperbincangkan setelah perempuan berusia 18 tahun itu berhasil memecahkan rekor dunia lari 100 meter putri dalam Kejuaraan Dunia Para Atletik di Dubai, Uni Emirat Arab, pada 13 November 2019 lalu.
Evi yang merupakan atlet difabel binaan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia untuk cabang olahraga para atletik berhasil membuktikan kepada seluruh masyarakat Indonesia bahwa dirinya tetap mampu mengukir prestasi meski memiliki keterbatasan fisik.
Atlet asal Simo Boyolali ini sukses meraih medali emas pada kejuaraan World Para Athletics Championships 2019 yang digelar di Dubai Uni Emirate Arab (UEA) pada 7-15 November 2019.
Gadis berhijab ini sukses meraih medali emas di nomor 100 meter putri kelas T63 dengan mengalahkan para pesaingnya pelari Monica Graziana Contrafatto (Italia) serta Gitte Haenen (Belgia) yang berada di posisi kedua dan ketiga.
Tidak hanya sukses membawa medali emas, Karisma Evi Tiarani juga sukses memecahkan rekor dunia dengan mencatatkan waktu 14,72 detik yang merupakan rekor baru dunia di nomor 100 meter putri kelas T36.
Bahkan waktu yang dicatatkan Karisma Evi Tiarani ini jauh mengungguli lawan-lawannya termasuk peringkat kedua Monica Graziana Contrafatto yang membutuhkan waktu 15,56 detik.
Dengan sukses meraih medali emas dan memecahkan rekor dunia, Karisma Evi Tiarani juga lolos ke ajang Paralimpiade Tokyo 2020 atau Olimpiade bagi para atlet difabel.
Tidak hanya Karisma Evi Tiarani, satu lagi atlet Indonesia juga meraih medali di ajang World Para Athletics Championships 2019 di Dubai ini, yakni Saptoyoga Purnomo di nomor 100 meter putra kelas T37 dengan raihan medali perunggu.
Pelari berusia 21 tahun ini berada di posisi ketiga di belakang dua pelari asal Rusia, Andrei Vdovin dan Chermen Kobesov yang menduduki posisi pertama dan kedua.
Meski demikian catatan waktu Saptoyoga Purnomo yakni 11,41 detik memecahkan rekor Asia untuk nomor 100 meter putra kelas T37.
Sumber: jakarta.tribunnews.com (15/11/19), republika.co.id (22/11/19)