Para siswa SD Indonesia kembali mengukir prestasi dengan berhasil meraih 23 medali di ajang olimpiade sains dan matematika internasional atau 12th International Mathematics and Science Olympiad for Primary School (IMSO 2015) yang berlangsung pada 1-7 November di Thailand.
Indonesia pada IMSO kali ini mengirimkan 24 siswa dan hanya satu siswa yang tidak mempersembahkan medali. Mereka bersaing dengan peserta dari 20 negara Asia, Eropa, dan Afrika. Direktur Pembinaan SD Wowon Widaryat mengatakan bahwa 23 medali itu terdiri atas 2 emas, 12 perak, dan 9 perunggu.
Dari perolehan medali emas, tahun ini memang mengalami penurunan karena tahun kemarin meraih 3 emas. “Namun dari segi kuantitatif tahun ini kita terbaik karena hampir 100 persen siswa meraih medali,” ujar Wowon saat menjemput Tim IMSO di Bandara Soekarno-Hatta.
Siswa peraih medali emas di bidang matematika adalah Kevin J. Kusnomo dari SDK 6 Penabur Jakarta dan peraih medali emas bidang IPA adalah Nathanael Tjandra (SDK Calvin Jakarta).
Sementara peraih medali perak IPA adalah Keisha Ratu Alifia (SD Bina Gita Gemilang Jakarta), Farah Amalya Firdausin (SDIT Baitul Izzah Nganjuk), Anindita Kusumowijoyo (SDN Rawamangun 12 Pagi Jakarta), Gregorius Tendi (SD Santo Yakobus Jakarta).
Medali perak Matematika diraih Kathleen Callista (SD Pemuda Kota Semarang), Vanya Priscillia Bendatu (SD Petra 9 Surabaya), Nagata Parama Aptana (SD Bina Anak Sholeh Tuban), Wage Mareto Ghazanfar (SDN Menteng 01 Pagi Jakarta), Alvinsen Japutra (SD Sutomo 1 Medan).
Sementara siswa SD yang mempersembahkan medali perunggu di bidang IPA ialah Irdya Pravieta Waridati (SD Unggulan Al Ya Lu Malang), Rahma Nur Jannati (SD Al Kautsar Lampung), Nareswari Dahayu Nathaniela (SD Kristen Manahan Surakarta), Husna Widyastuti (SDN 2 Ngantru Trenggalek), Nicholas Salim Prasetya (SD Bintang Mandiri Bali), Muhammad Fariz Ardisyah Putra (SD Muhammadiyah Condong Catur Sleman).
Medali perunggu Matematika diraih Pradipta Arya Daniswara (SD Al Hikmah Surabaya), Charisma Pramudya Rusdiyanto (SDN Jember Lor 3), Maritza Gantari Makhrus (MIN 1 Malang), Karina Phangadi (SD Mawar Saron Jakarta), Daffa Al-Fathan Zaki (SD Islam Raudhah BSD Tangerang).
Wowon menjelaskan, para peserta ini diseleksi dari pemenang Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan juga diambil dari siswa-siswi berprestasi dari seluruh Indonesia. Awalnya ada 1.700 siswa yang dijaring lalu diseleksi kembali hingga mendapat 55 siswa terbaik di bidang IPA dan matematika. Mereka pun diundang ke Jakarta untuk dikarantina selama lima bulan sehingga terpilih kembali 24 anak terbaik di kedua bidang tersebut.
Sumber: okezone.com (08/11/15)
