Empat tim Indonesia, yakni Ecodoe, Osiris, STARTIC dan WateROAM, berhasil memenangkan Young Social Entrepreneurs (YSE) 2015 yang diselenggarakan oleh Singapore International Foundation (SIF) di Suntec Singapore Convention & Exhibition Centre, 23 Oktober 2015.
Mereka menggungguli 15 tim finalis yang terdiri dari 31 wirausahawan sosial muda lainnya dari seluruh dunia dan menunjukkan kemampuan mereka menggagas bisnis yang bermisi sosial, berdampak pada masyarakat dan berkelanjutan dari sisi manajemen dan operasional.
Keempat tim yang beranggotakan 16 anak muda Indonesia tersebut menawarkan berbagai gagasan perubahan hidup yang dapat memberdayakan masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup sebagai perwujudan dari misi sosial mereka yang progresif.
Perjalanan selama delapan bulan yang sarat dengan pertukaran budaya dan pembelajaran lewat metode pembinaan (mentoring), pertukaran gagasan serta kunjungan ke India dan Malaysia akhirnya berakhir pada Jumat, 23 Oktober 2015.
Lima belas tim yang menjadi finalis YSE 2015 telah mempresentasikan gagasan bisnisnya pada forum internasional “Pitching for Change 2015.” Tujuh diantara mereka berasal dari Indonesia, yang menempatkan Indonesia sebagai negara yang mendominasi babak final.
Bersama tim finalis dari China, India, Malaysia, Vietnam, dan Singapura, tim asal Indonesia tersebut mempertahankan gagasan bisnis sosial mereka di hadapan dewan juri yang terdiri dari tokoh-tokoh penting organisasi bisnis sosial tingkat dunia dan perusahaan-perusahaan ternama. Lima belas tim finalis ini adalah hasil dari seleksi ketat terhadap 41 tim yang beranggotakan 90 orang, peserta lokakarya YSE 2015. Seluruh rangkaian YSE 2015 dimulai pada Maret tahun ini.
Tahun ini, Indonesia diwakili oleh Ecodoe, kelompok anak muda yang memberdayakan pengrajin lokal dan ibu rumah tangga di Jawa Barat; Eptani, yang mengajukan pembudidayaan cacing tanah untuk mengendalikan polusi yang dihasilkan oleh limbah organik di daerah pemukiman; Hi-Breed, sebuah upaya meningkatkan kualitas mata pencaharian petani kecil lokal di Indonesia dengan peternakan rumah yang terintegrasi; OSIRIS yang memberdayakan masyarakat yang memiliki keterbatasan fisik dan petani buah naga di Jogjakarta; serta STARTIC, sekumpulan pemuda yang berupata memberdayakan masyakat terpinggirkan (marjinal) untuk memproduksi kerajina dari produk daur ulang).
Tak ketinggalan tim Ubersnacks, yang mempromosikan dan meningkatkan jajanan lokal Indonesia dan memasarkannnya ke pelanggan internasional dan WateROAM, pencipta inovasi sistem penyaring air yang berguna di daerah-daerah yang terkena bencana, terutama di negara-negara berkembang.
Di tahun-tahun sebelumnya, pemuda Indonesia tidak hanya pernah memenangkan acara bergengsi ini, tetapi mereka juga telah membuktikan bahwa gagasan bisnis sosial mereka telah berdampak positif pada masyarakat.
Contohnya, pemenang YSE 2013 AgriSocio, telah berhasil mendekatkan mahasiswa-mahasiswa pertanian di Indonesia dengan masyarakat pedesaan. Hingga kini, mereka bekerja dengan petani, tujuh industri rumahan yang dikelola ibu rumah tangga, dan 40 mahasiswa dalam meningkatkan produktivitas dan pembangunan berkelanjutan di sektor pertanian.
Untuk mempertajam naluri bisnis para peserta YSE 2015, SIF membawa mereka melakukan kunjungan studi kewirausahaan sosial ke Mumbai, India serta ke Kuala Lumpur dan Johor Baru, Malaysia. Mereka juga diberikan kesempatan untuk mendapatkan bimbingan dan rekomendasi dari program pembinaan yang diasuh tim McKinsey. Mereka mendapatkan peningkatan kemahiran melalui berbagai sesi simulasi presentasi dan interaksi dengan pemimpin-pemimpin industri dari pemerintahan dan sektor swasta.
Kunjungan studi dan sesi dialog dengan para pemimpin industri dari berbagai sektor termasuk di bidang sosial, korporasi, dan akademisi menyediakan banyak pembelajaran dan pemahaman tentang keragaman budaya dalam dunia usaha.
Dievaluasi berdasarkan dampak, skala dan keberlanjutan dari kewirausahaan sosial mereka, lima tim akhirnya terpilih mendapatkan skor tertinggi dengan gagasan bisnis yang paling praktikal. Tim pemenangnya adalah:
1. Ecodoe
2. Gap Year Guide
3. Osiris
4. STARTIC
5. WateROAM
6. We Cabs
Masing-masing tim menerima bantuan pendanaan dari SIF sebesar SGD $20,000 atau setara dengan sekitar Rp200 juta untuk meningkatkan atau memajukan kewirausahaan sosial mereka.
Sumber: beritasatu.com (25/10/15)
