Mobil Nayaka 3.0 karya mahasiswa Universitas Indonesia (UI) berhasil meraih predikat “Mobil dengan Jarak Terakurat” serta memperoleh Juara 2 dalam ajang Kompetisi mobil ramah lingkungan Chem-E-Car International Competition–The 16th Asian Pacific Confederation of Chemical Engineering Congress (APCChE 2015) yang diadakan di Melbourne, Australia pada 27 September–1 Oktober.
Mobil ini merupakan karya Farandy Haris (Teknik Kimia 2012), Silvia Adinda (Manajemen 2014), Uswatun Nur Khazanah (Teknik Kimia 2012) dan Zulfikar Ali Akbar (Teknik Mesin 2012). Empat sekawan ini mewakili UI dan bersaing dengan 13 finalis dari lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Australia, Iraq, dan Selandia Baru .
Haris mengatakan bahwa Nayaka 3.0 menjadi satu-satunya finalis yang berhasil menempuh jarak tepat 10 meter. Artinya, mobil ini tidak memiliki kesalahan atau error nol persen dalam menempuh tersebut sambil membawa beban 200 ml air. Nayaka 3.0, memiliki keunggulan ramah lingkungan karena menggunakan energi berupa gas oksigen bertekanan.
“Bangga dapat mewakili UI dalam ajang bergengsi ini. Kami juga berkomitmen untuk terus mengembangkan prototipe mobil dengan tetap mempertahankan konsep clean and safe to environment agar mampu terus berlaga di ajang nasional maupun internasional,” tutur Haris.
Dia memaparkan bahwa mobil Nayaka 3.0 mengusung konsep pressure car dengan menggunakan energi berupa gas oksigen yang ramah lingkungan serta mudah direaksikan. Reaksi utamanya berupa pencampuran hidrogen peroksida dengan kalium permanganat yang menghasilkan oksigen bertekanan sebagai sumber energi penggeraknya.
“Bahan yang dibutuhkan reaksi banyak tersedia, terjangkau harganya dan mudah didapat. Sebut saja Hidrogen Peroksida yang banyak ditemukan pada kandungan bleaching (pemutih) pada industri kertas,” tambahnya.
Selain memanfaatkan energi hasil reaksi, mobil Nayaka 3.0 juga menggunakan mechanical valve dan desain cam yang disesuaikan guna untuk mengatur aliran gas pada pneumatic cylinder sehingga efisiensi lajunya semakin meningkat.
Dengan kemampuannya tersebut, mobil Nayaka 3.0 mampu menghasilkan tekanan hingga 10 bar dengan jarak tempuh hingga 30 meter.
“Dalam pengembangan berikutnya, mobil ini sangat diharapkan bisa terus menghasilkan energi yang ramah lingkungan dalam jumlah yang lebih besar serta efisiensi mekanik yang lebih baik,” tutur Haris.
APPChe 2015 merupakan konferensi internasional yang dihadiri oleh sivitas akademika, profesional, serta para ahli yang berkecimpung di dunia industri proses dan teknik kimia global. Chem-E-Car sendiri merupakan klub yang bertujuan mendesain dan membuat prototype mobil berukuran kecil (sebesar kotak sepatu) yang digerakkan dari reaksi kimia sehingga dapat membawa beban serta jarak tertentu hingga akhirnya berhenti.
Mobil akan dinilai berdasarkan semua aspek mulai dari ketepatan mobil berhenti sesuai target, kreativitas dalam pembuatan mobil, aspek keselamatan dan lingkungan, serta faktor ekonomi.
Sumber: okezone.com (02/10/15)
