Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

BBM Plast: Mesin Pengubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar Alternatif dari Blitar

$
0
0

BBM plast di indonesiaproud wordpress com

Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) banyak dikeluhkan oleh masyarakat karena berdampak pada naiknya harga bahan-bahan kebutuhan pokok serta tarif transportasi. Namun kenaikan harga BBM justru tidak dikhawatirkan oleh Saiful Muslimin, warga Wlingi, Blitar, Jawa Timur, Mengapa? Karena ia telah berhasil membuat mesin pengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak, baik solar, premium, dan minyak tanah yang diberi nama BBM Plast.

Pengembangan teknologi tepat guna ini, oleh Saiful dan rekan-rekannya, telah mampu mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar alternatif. Caranya? Sampah plastik yang telah dibersihkan dan dikeringkan, oleh Saiful dimasukkan ke dalam tempat pemanasan yang telah didesain sedemikian rupa sehingga dapat mengubah plastik menjadi bahan bakar.

Hermawan Some dari Komunitas Nol Sampah mengapresiasi upaya kelompok masyarakat yang mau mengolah sampah plastik menjadi sesuatu yang bernilai lebih, seperti menjadi bahan bakar alternatif. Namun, pengolahan sampah plastik dengan metode pirolisis ini hanya efektif untuk sampah plastik jenis tertentu, bukan untuk semua jenis sampah plastik.

“Ini bagian dari pemanfaatan teknologi yang dapat mengurangi sampah plastik. Tapi tidak semua plastik bisa menggunakan metode ini, terutama plastik kemasan yang dilaminasi. Kalau untuk kantong plastik jenis PP atau PE bisa saja,” jelas Hermawan.

saiful dan bbm plast di indonesiaproud wordpress comSaiful mengatakan, untuk proses pengolahan plastik jenis PP atau PE dengan mesin kapasitas 10 kilogram, dapat dihasilkan 60 persen solar, 25 persen bensin setara premium, dan 15 persen minyak tanah,. Sedangkan untuk kapasitas mesin berdaya tampung sampah plastik 30 kilogram, dapat dihasilkan total 30 liter BBM alternatif.

“Kalau yang 10 kilogram plastik menghasilkan 6 liter solar, 2,5 liter bensin, dan 1,5 liter minyak tanah. Sedangkan yang 30 kilogram menghasilkan 18 liter solar, 7,5 liter bensin, dan 4,5 liter minyak tanah,” terang Saiful Muslimin, perwakilan kelompok masyarakat pengolah sampah plastik.

Dalam proses mengubah plastik menjadi BBM alternatif, Saiful mengaku masih menggunakan bahan bakar gas atau LPG untuk proses pemanasannya. Namun demikian, Saiful mengatakan memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan mengolah sampah plastik menjadi BBM alternatif.

“Dengan LPG 3 kilogram, untuk kapasitas plastik 10 kilogram butuh waktu 3 hingga 4 jam, dan itu bisa 2 kali produksi. Kalau yang 30 dan 50 kilogram plastik butuh waktu sekitar 5-6 jam untuk menghabiskan plastik menjadi BBM alternatif, itu sekali produksi,” ujar Saiful yang mengaku menerima uang hasil menjual BBM alternatif hingga 226.000 rupiah untuk sekali produksi.

Saiful memastikan BBM alternatif dari sampah plastik dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor, dengan hasil yang hampir sama dengan BBM produksi Pertamina.

“Kami sudah membawa ke laboratorium, kalau bensin untuk timbalnya 0,02 miligram per liter, sedangkan solar tidak terdeteksi. Tapi baunya ya agak bau plastik gitu, dan sekarang ini kami masih proses mengurus perijinan usaha kami,” kata Saiful.

Selama uji coba yang dilakukan pada sepeda motor maupun mobil berbahan bakar solar, Saiful menyatakan bahwa bahan bakar alternatif dari sampah plastik ini tidak pernah menimbulkan masalah.

“Motor milik teman, sudah 5 tahun pakai bensin buatan kami. Motornya tidak pernah masalah dan turun mesin. Kita juga pernah uji coba di mesin diesel salah satu merk mobil, bila dibandingkan sebelumnya saat pakai solar Pertamina dan selanjutnya memakai produksi kami, 6 bulan kemudian kondisi mesinnya lebih bersih,” ungkapnya yang telah membuat lebih dari 10 mesin untuk memenuhi permintaan instansi pemerintah maupun swasta dari berbagai daerah di Indonesia.

Saiful berharap dengan mesin pengolah sampah plastik buatannya, persoalan sampah plastik dapat diatasi sekaligus mampu menghasilkan pendapatan bagi masyarakat.

“Yang penting plastik hilang dari negeri kita ini, dan ini pun dapat memberi nilai lebih dari upaya masyarakat mengolah sampah plastik karena menghasilkan BBM alternatif,” tandasnya.

Sumber: Petrus Riski (mongabay.co.id, 22/11/14)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Trending Articles