Tim mahasiswa Biologi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, lewat pemanfaatan tinta cumi-cumi sebagai bahan biomedis, berhasil meraih Gold Prize dan Special Award dari Association of Polish Inventors and Rationalizers di ajang International Young Inventors Award (IYIA) 2014 yang diselenggarakan pada 4-5 Juni lalu di Jakarta.
IYIA 2014 diadakan oleh Association of Young Innovators and Scientist Indonesia (AYISI) bekerja sama dengan INOTEK dan Kemenristek Indonesia. Pertemuan internasional para peneliti muda ini dihadiri ratusan peserta dari 11 negara meliputi Indonesia, Malaysia, Taiwan, Korea, Polandia, Thailand, Romania, Mesir, Kroasia, Krygyztan dan Kanada.
Tim biologi yang terdiri dari Riswi Haryatfrehni, Rahadyan Aulia, Afra Meilianda, Ni Wayan Erly S.D, Immanuel Sanka, Muhammad Ali Fikry dan Nungke Diah, berhasil memanfaatkan cairan hitam yang keluar dari tubuh cumi-cumi yang bersifat alkaloid tersebut sebagai bahan biomedis.
Meski baru dalam tahap penelitian, namun riset ini mencoba memanfaatkan tinta cumi sebagai obat anti kanker lewat pengujian sel kanker yang diuji secara in-vitro pada sel makrofag dan pengujian aktivitas fagositosisnya. “Pengembangan pengujian tinta cumi masih terus dilakukan untuk mengetahui berbagai manfaat lainnya,” kata Imanuel Sanka.
Menurut Sanka, tim riset tinta cumi juga berencana melakukan kolaborasi riset mengenai potensi lain dari tinta cumi. Menurutnya tinta cumi juga belum banyak dikaji di Indonesia terutama di bidang biomedis.
Sumber: ugm.ac.id (11/07/14)
