Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Anak-anak TKI di Malaysia Raih Emas Pada Ajang Sabah International Folklore Festival 2014

$
0
0

SIFF 2014 di indonesiaproud wordpress com
Di tengah hiruk-pikuk ajang pilpres di tanah air, sejumlah anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang berada di Sabah, kembali mengukir prestasi dengan berhasil meraih medali emas dan penari terbaik dalam ajang Sabah International Folklore Festival (SIFF) 2014 yang diadakan pada 7-16 Juni lalu di Malaysia.

Festival ini diselenggarakan Lembaga Kebudayaan Sabah Malaysia dengan tujuan untuk mempetemukan berbagai macam bangsa agar saling menampilkan kesenian rakyat dari daerah masing-masing.

“SIFF 2014 merupakan ajang kedua Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK) pada ajang Sabah International Folklore Festival yang menampilkan berbagai tari internasional, setelah pada tahun sebelumnya mendapatkan Anugerah Menteri Pelancongan Sabah dalam ajang SIFF 2013,” jelas Rahmadi Diliawan, salah seorang pengajar di SIKK.

Sedikit berbeda dengan ajang pada tahun sebelumnya yang hanya mengharuskan setiap tim menampilkan dua buah karya tari, SIFF pada tahun ini mewajibkan para peserta lomba untuk dapat mempertunjukkan 4 buah tarian dengan ketentuan yang berbeda, yaitu tari tunggal, tari berpasangan, tari kreasi dan tari tradisi.

Dwi Kristiyanto selaku pembina tari di SIKK sengaja memilih tari Reog Ponorogo ditampilkan di hadapan warga Internasional di Sabah-Malaysia oleh siswa SIKK yang dimaksudkan agar memperkuat bukti bahwa asal-usul Reog memang dari Indonesia.

“Kemenangan SIKK pada ajang SIFF 2014 ini merupakan kerja keras dari anak-anak para TKI yang selalu berupaya memberikan yang terbaik bagi bangsanya,” ujar Dwi Kristiyanto.

Para siswa SIKK yang berasal dari berbagai suku, seperti Toraja, Bugis, Makassar, Timor, terdiri dari 7 perempuan yakni, Erna, Nancy, Asmira, Citra, Rika, Sri Anggreni, dan Misael serta 8 laki-laki, yaitu, Harianto, Heriyanto, Risman, Yulius, Supardi, Haemudin, Aswan, dan Adam.

Mereka semua mempelajari sebuah tari asal tanah Jawa ketika menjalani pemusatan latihan selama 5 bulan (Januari-Mei 2014), dan ternyata mampu tampil secara maksimal dan mengundang decak kagum seluruh penonton yang hadir memenuhi Auditorium Menara Tun Fuad Yayasan Sabah, tempat diselenggarakannya SIFF 2014.

Dari 3 medali emas yang dipertandingkan SIKK berhasil meraih 1 medali emas dan salah seorang penari SIKK, Heriyanto berhasil dinobatkan sebagai penari laki-laki terbaik SIFF 2014.

Dadang Hermawan selaku Kepala SIKK mengatakan bahwa tahun 2014 ini merupakan tahun yang luar biasa bagi anak-anak Indonesia di tanah Sabah, setelah pada bulan April lalu mereka berhasil menjadi Juara Umum APKRES Sekolah Indonesia Luar Negeri di Palembang, pada bulan Juni ini mereka telah meraih medali Emas pada ajang SIFF 2014.

“Mereka telah membuktikan bahwa latar belakang sebagai anak buruh di Malaysia tidaklah menghalangi mereka untuk mengukir prestasi bahkan hingga tingkat internasional,” ujar Dadang.

Sumber: rakyatmerdekaonline.com (16/6/2014)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Trending Articles