
M Firman (Duduk paling kiri) bersama para pemain ASIOP Apacinti tiba kembali di Jakarta di Bandara Soekarno Hatta, Senin (22/7).
Tim ASIOP Apacinti, yang turun di kelompok umur 14 tahun, harus puas dengan predikat runner-up di kejuaraan Gothia Cup setelah di babak final kalah adu penalti dengan tim Slovenia, NK KRSKO, di Gothia Arena, Gothenberg, Swedia pada 20 Juli 2013.
Hingga waktu normal 2×25 menit berakhir, kedua tim tak mampu menciptakan gol. Untuk menentukan pemenang, adu penalti pun dilakukan. Dua eksekutor ASIOP Apacinti, yaitu Rizky Wahyudi dan Reza M Ilham gagal menjalankan tugasnya.
Tiga penendang yang berhasil adalah Fafa M Zuhud, Azwar Ferdy Kurniawan, dan Rizky Aprilia Wibisono. Sementara itu, empat algojo NK KRSKO yakni David Kovacte, Vid Goricar, Miha Mirt, dan Miha Kerin sukses menjebol gawang ASIOP Apacinti.
Dengan demikian, ASIOP Apacinti kalah 3-4 dan menjadi runner-up di kejuaraan ini. Sebelumnya, ASIOP sukses mengungguli Dallas Texans 1-0 di babak semifinal. Mereka berhasil melewati pencapaian Kabomania yang pada gelaran Gothia Cup sebelumnya, kandas di babak semi final.
Pemain Terbaik
Meski gagal mengantarkan ASIOP Apacinti menjadi juara, Muhammad Firman berhasil pulang dengan kepala tegak. Firman yang mencetak delapan gol sepanjang turnamen dinobatkan sebagai pemain terbaik. “Saya tidak menyangka bisa menjadi pemain terbaik. Sudah pasti saya bahagia,” tutur Firman.
Keberhasilan Firman menjadi pemain terbaik juga tidak lepas dari doa kedua orang tuanya. Sebelum berangkat ke Swedia pertengahan Juli silam, kedua orang tua Firman berpesan untuk rajin sholat, membaca Al Quran, rajin berdoa, berlatih, dan bekerja keras.
“Saya selalu kontak orang tua di Semarang. Saya minta doa supaya bisa memenangkan pertandingan. Saya juga cerita kalau dipilih sebagai pemain terbaik. Mereka cuma bilang Alhamdulillah,” ungkap Firman.
Sumber: sport.detik.com (20/7/13) tribunnews.com (22/7/13)
