Pelajar Indonesia kembali mengharumkan nama bangsa di dunia internasional dengan berhasil merebut 1 emas dan 3 perak di International Biology Olympiad (IBO) 2013 yang digelar pada 14-21 Juli lalu di Bern, Swiss.
Rhogerry Deshyka dari SMA Pribadi Bandung berhasil merebut medali emas sedangkan tiga rekannya yang lain, yaitu Muhammad Farhan Maruli (SMAN 78 Jakarta), Kezia Stevanie Tanfriana (SMAK BPK Penabur Gading Serpong) dan Titis Setiyohadi (SMA GBBS Gemolong, Sragen) masing-masing berhasil merebut medali perak.
Keempat medali yang diraih Indonesia di olimpiade biologi internasional tersebut berasal dari 4 topik praktikum, yaitu:
- Biologi Sel dan Molekuler dari Trypanosoma Brucei
- Ekofisiologi Tumbuhan tentang Penentuan Kandungan Glukosa dari Arabidopsis serta Menentukan Hubungan antara Karakteristik Bunga dan Jenis Polinatornya
- Etologi Evolusioner Berupa Perilaku Agresif dari Ikan Cupang Afrika,
- Biosistematik untuk Menentukan 7 Spesies Mamalia Kecil Berdasarkan Identifikasi Tengkorak.
Semua kegiatan tes yang berupa praktikum dan teori dilakukan di Universitas Bern, dimana Albert Einstein pernah menjadi sebagai salah satu tenaga pengajar. Di sana pula Einstein mengembangkan teori relativitasnya yang menghasilkan penghargaan Nobel.
Para juri pendamping umumnya berasal dari universitas‐universitas terkemuka seperti University of Dresden (Jerman), Wagenigen University (Belanda), University of Aarhuis (Denmark), NTU dan NUS (Singapora), University of Tsukuba (Jepang), dan University of Purdue (USA).
Hasil yang dicapai tim Indonesia pada Olimpiada Biologi ke-24 ini jauh lebih baik dari hasil tahun sebelumnya. Di atas kertas Indonesia menduduki peringkat ke-6 besama China, Jepang, dan Taiwan dari total 64 negara peserta.
Sumber: news.detik.com (21/7/13)
