Risman Busman dan kelompok penari putri yang menamakan dirinya Prabu (Prasasti Budaya) dari Sekolah Indonesia Kota Kinabalu (SIKK), berhasil menyabet juara pertama kategori Anugerah Penari Pria Terbaik dan Anugerah Menteri Pelancongan Sabah sebagai tim terbaik ke-3 pada Local Folkdance Competition dalam rangkaian acara The 8th Sabah International Folklore Festival (SIFF) 2013 di Kota Kinabalu, Malaysia.
Selain piala dan piagam dari Kementerian Pelancongan Sabah, mereka juga menerima uang tunai sebesar RM. 3,000. Juara pertama dan kedua, masing-masing diraih oleh SMK Bukit Garam II Kinabatangan Sabah dan SK Lohan Ranau, Sabah.
“Selamat kepada tim tari dari SIKK atas keberhasilan sebagai juara pertama kategori penampilan terbaik perorangan dan tim terbaik ke-3 pada SIFF 2013 di Kota Kinabalu. Ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi Indonesia. Vini, vidi, vici, pertama kali ikut serta langsung menyabet juara”, ungkap Konjen Soepeno Sahid di Kantor KJRI Kota Kinabalu (28/6).
Lomba tari yang digelar di auditorium Jabatan Kesenian dan Kebudayaan Negara (JKKN) Sabah pada 26-27 Juni 2013 ini diikuti 19 peserta dari perwakilan siswa Sekolah Menengah Kebangsaan (SMK) tingkat SD dan SMP dari Semenanjung, Sarawak, Sabah dan Indonesia.
Tim tari SIKK dengan koreografer pasangan suami-istri Dwi Kristiyanto (guru SIKK) dan Ningsih (dosen Universiti Malaysia Sabah) terdiri dari 10 orang siswa kelas IX, masing-masing 5 siswa, yaitu Heriyanto, Harianto, Aswan, Haemudin dan Risman Busman serta 5 siswi, yaitu Michel, Rika, Asmira, Erna dan Titiek.
Setiap peserta diwajibkan mempersembahkan 2 buah tarian, yakni tari tradisional dan tari kreasi baru. Untuk kategori tari tradisional, SIKK menampilkan Tari Piring dari Minangkabau Sumatera Barat, dan untuk kategori tari kreasi, siswa-siswi SIKK Prabu mengusung tarian Hyang Purnama yang menceritakan kisah anak-anak kecil dari masyarakat Jawa yang bermain-main pada saat bulan purnama untuk mencegah kedatangan Batarakala (mahluk jahat).
“Alhamdulillah perjuangan masyarakat SIKK yang sudah bekerja keras dengan berlatih tanpa mengenal lelah dari pagi hingga dini hari telah membuahkan hasil yang membanggakan. Kami ingin mempersembahkan ini kepada bangsa Indonesia di tanah air, kemenangan ini sekaligus sebagai bukti, bahwa setiap orang memliki hak untuk berprestasi, walaupun menyandang status sebagai anak-anak TKI, tapi anak-anak kami ini mampu berprestasi di ajang tingkat internasional.” ungkap Kepala SIKK, Dadang Hermawan.
Sumber: kemlu.go.id (3/7/13)
