Quantcast
Channel: Indonesia Proud
Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Natasha Kristie: Lewat Putri Malu Raih Medali Emas di Asia Pacific Conference of Young Scientists (APCYS) 2013

$
0
0

Photo: Radar Lampung hari ini:Berkat putri malu, Natasha Kristie menyabet medali emas kompetisi ilmuwan muda 2nd Asia Pasific Conference of Young Scientists (APCYS) 2013 di Palembang pekan lalu. Di tangan siswi SMAK Cita Hati Surabaya itu, putri malu disulap menjadi jamu.Terinspirasi dari pengobatan tradisional yang ada di Jawa Timur, Natasha Kristie mencoba untuk membuktikan jika tanaman putri malu bisa menghambat pertumbuhan bakteri.

Setelah diteliti olehnya, ternyata memang benar bahwa pertumbuhan bakteri dapat dihambat oleh tanaman putri malu.

Lewat penelitiannya tersebut, Natasha berhasil meraih medali emas Asia Pacific Conference of Young Scientists (APCYS) 2013 yang digelar pada 13-20 Mei di Hotel Jayakarta Palembang.

Hasil riset Natasha yang diberi nama Mimosa pudica Linn as Anti-bacterial Agent menceritakan soal kegunaan daun putri malu yang mampu menjadi penangkal bakteri E-coli pembuat diare.

“Awalnya memang tertarik dengan tumbuhan yang biasanya kurang dianggap oleh orang seperti putri malu, apakah bisa juga berguna,” tutur anak pertama dari dua bersaudara ini.

Dalam membuat penelitian ini kendala yang dialaminya bukanlah dalam segi teknis, namun dalam segi psikis seperti ketakutan-ketakutan apakah penelitian ini akan berhasil atau tidak. Namun ternyata penelitiannya berhasil untuk menyembuhkan sakit perut.

natasha kristie di indonesiaproud wordpress com“Senang sekali ketika ternyata penelitian ini berhasil, karena berarti tanaman yang sering dianggap remeh ternyata dapat berguna,” ungkap siswi SMA Cita Hati, Surabaya ini.

Untuk ke depannya ia berharap agar dapat menguji penelitiannya agar dapat dinikmati oleh masyarakat luas. Tidak hanya itu saja dia juga telah memikirkan akan membuat bentuk yang modern dari produk yang akan dibuat dari penelitian ini.

“Inginnya agar produk yang dibuat dari penelitian ini bisa berbentuk modern sehingga dapat dinikmati secara luas,” ujar gadis kelahiran 8 Februari 1996.

APCYS merupakan kompetisi presentasi karya ilmiah tahunan bagi para siswa sekolah menengah tingkat Asia Pasifik. Ajang ini pertama kali diadakan tahun 2012 di Palangkaraya, Indonesia. APCYS 2013 diikuti oleh 79 peserta dari 9 negara. Indonesia sendiri mengirimkan 12 putra-putri terbaiknya.

Ketua panitia APCYS, Syailendra Harahap  menuturkan, APCYS lahir dengan tujuan membangkitkan iklim penelitian dalam diri generasi muda Indonesia. Tingginya minat meneliti di kalangan muda lanjutnya, diharapkan karakter unggul dari proses meneliti bisa dicapai.

Karakter tersebut antara lain adalah sikap jujur terhadap fakta, terbuka dengan pendapat orang lain, mampu melihat persoalan secara nyata sekaligus melihat peluang lebih jauh, serta kreatif dalam memecahkan persoalan.

Terdapat 5 kategori yang dipertandingkan dalam APCYS, yaitu Physics, Mathematics, Computer Science, Life Science, dan Environmental Science. APCYS 2013 dapat terselenggara dengan baik berkat kerja sama antara Surya Institute dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Sumber: tribunnews.com (26/5/13), facebook radarlampung (22/5/13)



Viewing all articles
Browse latest Browse all 1951

Trending Articles